Sayed Abubakar A Assegaf dan PKS Ingin Bersama

Selasa, 01 Oktober 2019

PEKANBARU - riautribune : Menuju Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak Tahun 2020, Sayed Abu Bakar Abdullah Assegaf (SAAA), ingin bersama Partai Keadilan Sejahtera (PKS) membulatkan tekad untuk ikut memajukan Daerah Kampung Kelahirannya. Hal ini dikatakan Sayed di Kantor Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Riau PKS Pekanbaru, Senin (30/9/2019).


Seiring dengan telah berakhir masa jabatan di DPR RI, Politisi Partai Demokrat (PD) ini mendatangi Kantor DPW PKS Riau, Alhamdulillah langsung disambut Ketua umum DPW PKS Riau, Hendry Munief, Sekum Junaidi Abdurrahman ST, Wakil Syamsudin, Ketua Dakwah Daeeah (Darda) Teguh Sahono. Kata Sayed Abubakar A Assegaf.


Pada kesempatan itu juga, turut dihadiri Ketua DPD PKS Siak Agus Manik ST, wakil ketua DPD Siak Agus Setiawan, Ketua MPD Siak Suprapto.

Mantan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) dapil Riau I ini menyampaikan, menjalin komunikasi politik secara resmi dengan DPW PKS Riau karena akan ikut dalam bursa Bakal Calon (Balon) Bupati Siak pada Pilkada serentak tahun 2020 mendatang. Terangnya.


Pria yang biasa disapa Ibek ini tak ingin berlalu lama untuk menyatakan diri sebagai Balon dan sudah melakukan gerak cepat dengan melakukan pendekatan dengan partai yang tentunya akan dijadikannya sebagai perahu untuk berlayar menuju kursi Siak Satu.

"Ini kerja politik, hasil tidak bisa dinikmati jika tidak jauh hari berjuang, tidak ada hasil bisa didapat dengan berharap yang langsung kerja dilakukan secara tiba tiba muncul bisa mendapatkan hasilnya, tegas Ibek.

"Saya ingin cepat bisa samakan persepsi antara dua partai, Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera, tidak ingin berlama-lama, makanya langsung lakukan komunikasi," tutur Sayed lagi yang juga Putra tempatan Kampung Buatan Siak ini.

Menurutnya, keinginannya maju sebagai calon Bupati Siak ini karena saat terjun langsung sebagai anggota DPR RI, selama ini prihatin dengan kondisi Siak yang memiliki kekayaan berlimpah, tapi masyarakat belum mendapatkan apa yang layaknya mereka dapatkan. Ungkap Sayed

Lebih lanjut dikatakannya, perekonomian di Negeri Istana berjalan ditempat. Maka itu Siak harus dikelola dengan baik kedepannya, dan jangan ada masyarakat yang tidak lagi menikmati listrik dan kebutuhan penting lainnya.

Ditegaskannya lagi, pembangunan infrastruktur memang penting tetapi tidak tolak ukur sebuah keberhasilan pemerintahan, karena ada yang lebih penting, bagaimana meningkatkan taraf hidup masyarakat.

"Saya melihat, PKS ini satu visi dengan Kita Demokrat dan itu tidak diragukan lagi, makanya punya keinginan kuat untuk bisa berjuang bersama sama PKS," tegas Sayed lagi.

Sementara itu Ketua umum DPW PKS Riau, Hendry Munief menyambut baik keinginan dari Sayed Abu Bakar dengan apa yang disampaikannya, itulah yang sebenarnya terjadi di Siak.

"Secara intern kami memang sudah melakukan penjaringan internal partai, siapa yang akan dicalonkan untuk Pilkada Siak dan delapan daerah lainnya di Riau dan itu sudah dilakukan, sejumlah nama sudah muncul untuk dicalonkan, termasuk saya," jelas Hendry.

Menurutnya, semua akan kembali pada keputusan DPP PKS, namun untuk Siak, PKS siap untuk berada pada posisi Wakil Bupati."Jika Pak Sayed ingin jadi Bupati, berarti peluang untuk berkoalisi sangat besar, karena PKS di Siak siap untuk berada di posisi Wakil, selama semua bisa dijalankan secara bersama," ucapnya.

Hendry juga sudah bertanya kepada Sayed, siap untuk menjadikan kader PKS sebagai wakil? Dijawab Sayed, bahwa dirinya siap untuk bersama PKS, Ini akan menjadi salah satu rekomendasi kami ke DPP. Ceritanya

Namun Hendry menyatakan bahwa semuanya tentu harus melalui mekanisme penjaringan dan semuanya sudah disiapkan oleh tim pemenangan Pilkada Siak dan Sayed tentunya juga harus melalui mekanisme itu, sebagai salah satu syarat. Terangnya

Untuk diketahui, jika Demokrat dan PKS berkoalisi, maka sudah bisa mengusung calon bupati. Ini mengingat kedua Partai sama sama memperoleh empat kursi di DPRD Siak.

Sementara anggota DPRD Siak sebanyak 40 orang, artinya untuk mengusung calon Bupati, 20 persen dari jumlah kursi yang ada, yakni 8 kursi dan itu sudah terpenuhi. Tutup Hendry. (drc)