Erfan Satu Dari Potret Pendatang Pekanbaru Kian Menambah Tumbuhnya Rumah Liar

Kamis, 08 Agustus 2019

Erfan Pemulung yang juga driver online

PEKANBARU - riautribune: Namanya adalah Erfan Nasution (38), kesehariannya adalah sopir taksi online, siapa sangka pria ini ternyata adalah satu dari ratusan potret pendatang yang mencoba peruntungan nasib di kota Pekanbaru.

  Dari pantauan Riautribune.com sebelum memulai profesi taksi online, Erfan menggunakan kesempatan waktunya untuk memulung barang-barang bekas, seperti botol minuman plastic, hingga produk makanan apapun berjenis plastic yang bisa dijualnya ke penampung kara-kara. Kepada Riau Tribune, Erfan mengaku bisa mengantongi uang Rp75ribu hingga Rp100ribu seminggu.

  “Lumayan bang, dengan menggunakan waktu senggang saya, saya bisa memulung plastic ini, dan hasilnya bisa untuk minyak kendraan dan rokok,”Ucap pria yang tiga tahun lalu masih tinggal di kota Bekasi ini.

  Sebelum pindah ke Pekanbaru, Erfan direktrut sebagai tenaga ojek organic oleh Gjek, setelah kemudian gojek membuka cabang di Pekanbaru, Erfan pun bersama sejumlah kawannya seperti iwan, gilang dan Ayu pun di mutasikan ke kota Bertuah guna memantau dan melihat kondisi lapangan area kota Pekanbaru dan sekitarnya.

  “Karena sudah ditugaskan perusahaan, saya harus siap meninggalkan keluarga. Kebetulan disini ada abang sepupu yang menampung saya, dan sayapun memiliki sejumlah account taksi online dan motor online. Sehari-hari setelah memulung pukul 9 malam hingga pukul 12 malam. Sayapun akan memulai profesi sebagai driver online dengan mobil Daihatsu terios, milik abang saya pada pukul 02.00 WIb dini hari,”Ucap Pria bertubuh gempal ini.

  Iwan mengaku tinggal diwilayah arengka 2, kawasan yang selama ini dikenal dihuni oleh para pendatang, dan tumbuhnya rumah-rumah liar sebagai hunian murah, dan tak terawasi aparat Pemko bagi warga pendatang di kota Pekanbaru. Menurut iwan, di lokasi itu memang cukup murah untuk sewa rumah, aksesnya dekat dari jalan ring rout kota Pekanbaru dan luar kota. Selain itu, lokasi arengka 2 , juga jalur yang cukup tinggi order penumpang taksi dan ojek pada malam hari dan dini hari.

“Kadang penumpang turun dari bus antar kota bang, jadi pemesanan taksi online disitu tinggi, kedua banyak café-café malam, jadi tepat pukul 02.00 WIB hingga pukul 04.00 WIB banyak penumpangnya, ada yang minta diantar ke hotel, ada juga yang minta diantar ke warung-warung tuak di jalan arengka 2, ada juga yang minta diantar langsung mencari bus antar kota di perbatasan Pekanbaru-Duri,”Ucap Erfan.

Erfan adalah satu dari potret pendatang kota Pekanbaru, yang kini menambah jumlah populasi warga kota Pekanbaru, dan kian menambah pesatnya rumah liar di pinggir kota Pekanbaru.

Menyikapi hal ini, pengamat social kota Pekanbaru Faisal Umar,SIP,MPd kepada wartawan menuturkan, fenomena pendatang, rumah liar, hingga kawasan kumuh menjadi ciri khas kota menuju metropolitan. Namun demikian, sudah sepantasnya pejabat dikota Pekanbaru menyikapi hal ini secara cepat dan respontif.

  “Kita tidak ingin, ketika masalah ini chaos, aparat Satpol PP dan Pejabat kota baru heboh dan bikin bising kondisi kota. Masalah ini harusnya dijawab secara cepat, sudah saatnya mata dan telinga aparat pemerintahan terbawah seperti camat dan lurah, memaparkan persoalan ini kepada atasanya seperti Disdarducapil yang menangani administrasi kependudukan, Satpol PP sebagai aparat yang menertibkan dan menegakkan perda. Semua ini harus bersama-sama bergerak cepat menjawab persoalan tumbuhnya rumah liar di jalan arengka 2 hingga ke ring roud perbatasan kota,”Ucap Faisal. (uun)