Gubri Dipanggil ke Istana Negara

Senin, 05 Agustus 2019

PEKANBARU - riautribune : Kebakaran Hutan dan Lahan atau Karhutla di Riau terus meluas, Gubernur Riau Syamsuar dipanggil ke istana negara, ini penjelasannya.
 
Akibat semakin meluasnya kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di sejumlah provinsi di Indonesia termasuk di Riau, Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar mengaku jika dirinya dipanggil oleh Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) ke Istana Negara.
 
Pemanggilan Gubri ke istana negara tersebut adalah untuk membahas kondisi bencana kebakaran lahan di Riau dan sejumlah provinsi rawan Karhutla lainya di Indonesia.
 
"Iya, hari Selasa (6/8/2019), kami diundang, bersama beberapa kepala daerah yang terkait dengan Karhutla, karena sekarang kan masuk musim kering. Tadi disampaikan oleh ibu menteri (LHK) mungkin nanti pertemuannya di Istana.
 
Langsung pak Presiden yang memberikan arahan," kata Syamsuar usai rapat bersama Kepala BNPB RI Letjen TNI Doni Munardo membahas kondisi terkini kebakaran hutan dan lahan di Riau di Riau di Pokso Penanggulangan Bencana Karhutla di Komplek Lanud Roesmin Nurjadin, Jumat (2/8/2019).
 
Syamsuar mengungkapkan, saat ini terjadi pergeseran kebakaran lahan yang terjadi di Riau.
 
Jika tahun-tahun sebelumnya terjadi di wilayah pesisir, seperti Dumai, Bengkalis, Meranti dan Rohil, saat ini kebakaran lahan justru terjadi diwilayah daratan seperti di Pelalawan,Inhu dan Inhil.
 
"Saat ini yang terjadi trendnya yang kami lihat berbeda dengan sebelumnya, jika sebelumnya yang terbakar di Bengkalis, Dumai , Meranti, Siak dan Rohil, sekarang arahnya kok ke Pelalawan, dan itu didaratan, seperti di teso nilo misalnya.
 
Termasuk Inhu dan Inhil yang biasa jarang terbakar sekarang malah terbakar, ini ada apa. Ini harus dicari tau siapa oknum yang mengarah kesana, karena biasanya kebakaran lahan di Pelalawan itu di pesisir, tapi sekarang kok ke daratan, karena trendnya berbeda ini dengan biasanya," kata Gubri Syamsuar, Jumat (2/8/2019).
 
"Jadi ada trend berubah dari daerah pesisir ke daratan, ini harus ditngkatkan intensitas di lokasi-lokasi yang sekarang banyak terbakar," imbuhnya.Pihaknya meminta peranan semua pihak untuk sama-sama menanggulangi dan mencegah kebakaran lahan di Riau.
 
Sebab untuk mengatasi kebakaran lahan tidak bisa dilakukan oleh pemerintah saja. Namun harus melibatkan semua pihak."Semua stake holder harus terlibat, masyarakat, dunia usaha, termasuk bantuan media juga. Semua Satgas juga sudah disebar di seluruh kabupaten kota di Riau," katanya.
 
Seperti diketahui, Kepala BNPN RI Letjen TNI Doni Munardo dan Gubenur Riau Syamsuar menggelar rapat membahas kondisi terkini kebakaran hutan dan lahan di Riau.
 
Rapat gabungan ini dipusatkan di Riau di Pokso Penanggulangan Bencana Karhutla di Komplek Lanud Roesmin Nurjadin.
 
Usai menggelar rapat di Posko Penanggulangan Bencana Karhutla, rombongan Kepala BNPB dan Gubri Syamsuar langsung bertolak ke Desa Tohor Kepulauan Meranti. Rombongan akan melihat sekat kanal di desa ini.
 
Desa ini merupakan desa percontohan yang diklaim sukses mencegah kebakaran lahan dengan cara sekat kanal. (hrc)