Anterin Hadir Dipekanbaru.

Selasa, 30 Juli 2019

PEKANBARU - riautribune : Aplikasi transportasi online Anterin resmi masuk ke provinsi Riau, dengan menggandeng perusahaan lokal PT. Toedjoeh Tuah Kreasi. Secara resmi PT Anterin, Digital Nusantara dan PT Toedjoeh melakukan peluncuran, Sabtu (27/7/2019) di Pekanbaru.

 

CEO Anterin, Imron Hamzah saat MoU dan Press Confrence mengatakan kehadiran Anterin di Riau menawarkan solusi baru transportasi yang belum pernah ada sebelumnya. Mmenawarkan transparasi dan kebebasan untuk menentukan harga dan kualitas layanan pengantaran.

 

Anterin adalah aplikasi transportasi pertama di dunia yang menggunakan metode lelang harga. Dengan metode ini pengguna bebas memilih siapa saja pengemudi yang memberikan harga terbaik dan terdekat.

 

"Anterin memberikan kebebasan kepada pengguna untuk memilih pengemudi sesuai dengan keinginan dan selera, berdasarkan tipe harga, jenis kendaraan, tipe, jenis kelamin dan penilaian pelanggan. Pengguna juga dapat memilih pengemudi tertentu untuk berlangganan sehingga lebih aman dan nyaman," katanya.

 

Dia mengatakan, hal yang membedakan Anterin dengan aplikasi lainnya adalah Anterin tidak mengambil komisi dari pengemudi atas setiap transaksi, sehingga 100 persen pendapatan adalah hak pengemudi. Anterin, sambungnya hanya mengutip biaya langganan yang sangat terjangkau kepada pengemudi atas penggunaan platform teknologi, hal ini bertujuan ingin membantu pengemudi untuk memperoleh pendapatan yang layak minimal setara dengan UMR.

 

"Yang jelas, kami hadir menawarkan solusi transportasi dengan prinsip keberpihakan kepada para mitra pengemudi di beberapa daerah yang merasa tidak diperhatikan oleh aplikator. Karena itu sangat senang sekali kami bisa hadir dan bekerjasama dengan pengusaha lokal di Riau untuk bersama sama membangun sharing economy yang saling menguntungkan dengan pada pengemudi," ungkapnya.

 

Menurutnya, Anterin memberikan pilihan kepada pengguna memilih driver dengan penawaran harga terbaik. Marketplace ini dinilai satu-satunya yang menjaga transparansi harga antara pengemudi dan pengguna sehingga tidak ada yang dirugikan. Tarif sendiri ditentukan berdasarkan mekanisme pasar.

 

“Driver bebas menentukan harga per kilometer, sementara pengguna bebas memilih driver berdasarkan harga yang dimasukkan si driver, jenis kelamin, maupun armada yang digunakan,” katanya. Sementara itu, komisaris PT Toedjoeh Tuah Kreasi, Syahroni Tua menyatakan rasa bangganya bisa bersama sama dengan Anterin untuk menjalin kerjasama untuk transportasi di Riau.

 

"Mudah mudahan Anterin bisa diterima masyarakat Riau. Anterin adalah satu satunya aplikasi milik anak Indonesia, dan nantinya pasti berkembang untuk anak anak Indonesia juga," imbuhnya. (TS)