`Rektor Kukuhkan Prof.Iwantono Sebagai Guru Besar Ilmu Fisika

Jumat, 28 Juni 2019

Prof.Iwantono,Ssi.MPhil

PEKANBARU-Universitas Riau kembali menambah jajaran guru besarnya, kali ini Rektor UNRI Prof Aras Mulyadi resmi mengukuhkan Iwantono,SSi,M.Phil sebagai guru besar bidang Fisika yang bernaung di Fakultas Ilmu Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), sekaligus menambah jajaran pakar bidang Sel Surya Berbasis Teknologi.

Pada pidato ilmiahnya, Prof Iwantono yang merupakan putra kelahiran Cirebon membawakan hasil risetnya "Pengembangan Sel Surya Tersensitasi Dye (Dssc) Berbasis Nanomaterial Semikonduktor Logam-Oksida Zno, Jumat (28/6) di Gedung Rektorat lantai IV UNRI.


Kepada Riautribune.com, Prof Iwantono menuturkan topik pidato ini memaparkan pengembangan sel surya generasi ketiga sebagai salah satu teknologi sel surya yang sedang dikembangkan.

 "Jadi, penelitian saya ini adalah bagian dari pengembangan sel surya generasi ketiga sebagai salah satu teknologi sel surya yang sedang dikembangkan,'Ucap suami Yulianty ini.

Lebih lanjut dijelaskannya, Sel surya fotoelektrokimia tersensitasi dye (DSSC) berbasis nanomaterial ZnO saat ini menjadi salah satu topik kajian yang menarik perhatian banyak peneliti.

" Ini adalah, fabrikasi nanomaterial logam, yang kemudian dilanjutkan dengan aplikasi nanomaterial semikonduktor logam-oksida ZnO dalam pengembangan teknologi sel surya fotoelektrokimia tersensitasi dye,"Ucapnya  

 Dikatakan Ayah empat anak ini, Sel surya DSSC yang difabrikasi menggunakan material aktif nanomaterial ZnO, dimodifikasi dengan memberikan berbagai perlakuan.  
   Nanomaterial ZnO disintesis menggunakan metode seed-mediated growth dan hydrothermal, yang melalui dua tahapan proses, yaitu proses pembenihan dan proses penumbuhan. Sedangkan perlakuan yang diberikan, diantaranya adalah pemberian/penyisipan atom donor (Al, Ga, B, Cu dan Ru), dan penambahan material logam-plasmonik (Ag dan Au).
  Sampel selanjutnya dikarakterisasi dengan menggunakan metode FESEM, EDX, XRD dan Spektroskopi UV-Vis.  Selanjutnya nanomaterial ZnO tersebut digunakan sebagai material aktif- elektroda kerja sel surya DSSC, bersama dengan komponen material lain, yaitu molekul dye (senyawa kompleks berbasis Rhutenium), larutan elektrolit iodine/iodida.
  "Sebagai elektroda lawan, digunakan Flourine tin oxide (FTO) yang dilapisi dengan material katalis platinum (Pt). Performansi sel surya DSSC berbasis ZnO kemudian diuji dengan mengevaluasi karakteristik I-V sel.
  "Kami berharap melalui penelitian ini, lahir kemudian peneliti-peneliti lainnya yang akan mengembangkan teknologi Sel Surya yang berbasis Nano Teknologi,"Ucap Pria yang juga menjabat sebagai Wakil Rektor Bidang kemahasiswaan dan Alumni ini. (Rls)