BNN Riau Sikat Para 'Tukang Gendong' Beserta 29 Kg Sabu dan Ribuan Inek Asal Malaysia

Jumat, 26 April 2019

PEKANBARU - riautribune : Sepanjang Bulan Pemilu 2019, yakni di April , Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Riau, menangkap 9 orang tersangka. Mereka adalah para tukang gendong (kurir) narkoba jaringan Internasional yang membawa sabu ke Kota Pekanbaru melalui jalur darat.

Selain tersangka ini, aparat berhasil menyita sedikitnya ada 29 kilogram lebih sabu dan 25 ribu butir ekstasi yang masuk dari negara tetangga (Malaysia) melalui jalur laut. Mereka ditangkap di beberapa lokasi di Pekanbaru.

"Masing-masing tersangka, beda jaringan yang kita tangkap ini. Pastinya jaringan Internasional juga dari negara Malaysia," ungkap Kepala BNN Riau, Brigjen Untung Subagyo, Jumat (26/4/2019) dalam konferensi pres.

Dia menuturkan, para tersangka ditangkap di beda tempat di Pekanbaru, Minggu (21/4/2019) lalu. Diantaranya di Jalan Yosudarso Kecamatan Rumbai, Jalan Sudirman dan Jalan Siak II, Kecamatan Payung Sekaki. Adapun inisialnya BH, AL, RHS, MH, FPB, HH, SP, IS dan S.

Dari lokasi Jalan Yosudarso, petugas menangkap SP di rumahnya dengan barang bukti sebanyak 3 kilogram sabu. Sementara lokasi di Jalan Siak II, Payung Sekaki, petugas kembali menyita sabu 14 kilogram dengan tersangka S dan IS. 

"Sementara sisanya di Jalan Sudirmanto, penangkapan ini berdasarkan laporan dan hasil pengembangan kita terhadap jaringan narkoba di wilayah hukum Kota Pekanbaru," sambung Untung yang didampingi Gubernur Riau Syamsuar.

Menurut ia, jaringan tersangka ini mencakup wilayah Pekanbaru, Pelembang, dan Lampung. Dimana barang haram tersebut nantinya akan dikirimkan lagi ke daerah tersebut sesuai dengan calon pemesannya.

"Barang haram ini dijemput langsung oleh kurir di suatu tempat sunyi di perkebunan sawit. Dengan melalui alat komunikasi (HP) kurir dan bandar tidak berhubungan langsung (terputus) artinya tidak saling mengenal," terang Untung.
 
Lebih lanjut, bandar besar yang merupakan jaringan Internasional, kata Untung tidak henti-hentinya terus merusak generasi anak bangsa Indonesia dengan mengirim narkoba. Menurut Untung dengan bermodal orang sewaan (kurir) sabu ini dengan mudah dikirim hingga tujuan.

"Melalui kurir yang disewa dengan upah yang bervariasi, pelaku ini dengan mudahnya megirim sabu ketujuan melalui Pekanbaru sebagai tempat strategis untuk transit ke daerah luar Riau," tutur Untung. (hrc)