Tambal Sulam Kabinet Lagi, Presiden Jokowi Bisa Dianggap Akar Masalah

Kamis, 05 November 2015

Kabinet Kerja Jokowi-JK.(internet)

JAKARTA-riautribune: Perombakan kabinet jilid dua yang santer segera dilakukan membuat sejarah baru bagi Presiden Joko Widodo (Jokowi). Baru setahun memimpin Indonesia, Jokowi bersama wakilnya Jusuf Kalla sudah dua kali melakukan reshuffel Kabinet Kerja.

"Soalnya baru setahun jadi presiden sudah dua akan dua kali ganti kabinetnya. Seperti negara dalam keadaan genting saja atau seperti pengelolaan politik lokal di daerah otonom yang sebentar-bentar ganti pejabatnya karena ketidaksukaan pemimpinnya," kata pengamat politik Laode Ida kepada wartawan di Jakarta, Kamis (5/11).

Dia menyayangkan jika Jokowi menganggap wajar reshuffle kabinet dengan berfikir ada yang salah pada figur menterinya.

"Bukan mustahil  banyak orang akan menilai justru pada presidennyalah akar masalahnya. Kelabilan jiwa seorang pemimpin sehingga dengan mudah dipengaruhi, ditekan dan digoda lalu segera merubah keputusannya atau mengganti para pejabat pembantunya. Ini berbahaya," jelas Laode.

Untuk itu, Laode mewanti dampak yang ditimbulkan dari reshuffle kabinet jilid dua, apabila benar-benar dilaksanakan Presiden Jokowi dalam waktu dekat ini. Reshuffle akan terus menimbulkan ketidaknyawanan jiwa bagi para menteri yang tentu berpengaruh pada kinerja. Jokowi terkesan melakukan transaksi jabatan menteri akibat ketakutan atau kegelisahannya sendiri. Kemudian bisa menimbulkan goncangan ketidakpuasan dari parpol pendukung karena perombakan kabinet niscaya akan mengurangi jatah yang ada.

"Jokowi pun akan dianggap sebagai figur yang tidak konsisten," tegasnya.(rmol/rt)