GOJEK Gandeng Metro Jaya Tangkap Sindikat Order Fiktif

Kamis, 14 Februari 2019

Hans Patuwo - Chief Operations Officer GOJEK, AKBP Kudiarto Kabag Bin Opsnal Dit Reskrimsus Metro Jaya, Kombespol Argo Yuwono Humas Polda Metro Jaya , Kompol Dhany Aryanda Kanit Cyber Crime PMJ, Michael Say VP Corporate Affairs

Jakarta-riautrribune: Polda Metro Jaya Unit Cyber  Crime Polda Metro Jaya resmi mempublikasikan penangkapan sindikat   pelaku order fiktif. Sindikat yang cukup meresahkan mitra berhasil dibekuk setelah menindak lajuti laporan pihak GOJEK ajukan pada 28 Januari 2019 lalu.

   Beberapa oknum berhasil dibekuk oleh pihak kepolisian terbukti bertindak sebagai koordinator sindikat pelaku order fiktif yang telah mengganggu ketenangan mitra driver GOJEK dalam mencari nafkah.

    “Kami sangat mengapresiasi  keberhasilan Polda Metro Jaya dalam mengungkap kasus ini. Laporan dan  bukti-bukti yang kami berikan, diproses dengan cepat sehingga sindikat pelaku order fiktif dapat segera   ditangkap untuk dilakukan proses penyelidikan lebih lanjut. Tidak ada toleransi bagi tindak kecurangan diaplikasi GOJEK. Ke depannya, kami akan terus berkolaborasi dengan pihak kepolisian untuk menindak  tegas kasus serupa,” ujar  Shinto Nugroho, Chief of Public Policy and Government Relations GOJEK.

    Melalui komunikasi yang telah terjalin, GOJEK bersama Polda Metro Jaya berkomitmen untuk memproses   secara hukum oknum-oknum yang tergabung dalam sindikat pelaku order fiktif. GOJEK akan terus  menyampaikan berbagai bukti kuat untuk mengungkap sindikasi-sindikasi order fiktif.  

  “Proses ini adalah bagian dari prosedur yang telah kami jalani. Sampai dengan saat ini, kami telah   memberikan sanksi kepada pelaku kecurangan yang masuk ke dalam aplikasi kami, baik oknum mitra driver  maupun pelangga n. Kami melihat bahwa jalur penindakan hukum perlu juga kami ambil sehingga  memberikan efek jera,” ujar Hans Patuwo, Chief Operation Officer GOJEK.

 Sistem GOJEK Siap Gagalkan Kecurangan

Selain prosedur korektif, GOJEK juga secara terus-menerus mengambil langkah preventif untuk   memastikan agar ekosistem GOJEK aman dari perilaku curang seperti order fiktif dan penggunaan GPS  Palsu. Kedua praktik tersebut mengganggu kenyamanan pelanggan dan aktivitas mitra driver yang selama          ini telah jujur dalam mencari nafkah.

    Dengan melakukan pendeteksian dan pencegahan melalui sistem, GOJEK secara cepat dan terskala  mengamankan ekosistem GOJEK dari order fiktif dan penggunaan GPS Palsu. Algoritma Kecerdasan Buatan   milik GOJEK mampu menangkal order fiktif bahkan sebelum masuk ke dalam akun mitra driver. 

      Untuk praktik order fiktif yang dilakukan secara individual, proses penanganannya berlangsung secara   otomatis. Akun oknum mitra driver yang terdeteksi punya kaitan dengan akun pelanggan dan membuat   order berulang untuk dirinya sendiri akan langsung di suspend,bahkan putus mitra. Pembekuan secara  otomatis juga dilakukan pada akun pelanggan yang melakukan order, namun dengan sengaja melakukan   pembatalan secara berulang-ulang tanpa ada sebab yang jelas.

     Melalui identifikasi dini yang dilakukan secara sistem, tim GOJEK bekerja dengan   cepat untuk   mengumpulkan bukti-bukti tambahan yang kemudian menjadi bahan untuk membuat laporan kepada   pihak kepolisian.     Berdasarkan data tim ? anti-fraud GOJEK, algoritma GOJEK juga mampu mendeteksi penggunaan aplikasi GPS palsu dengan ketepatan hingga 98%. Deteksi tersebut menjadi dasar bagi GOJEK untuk mengirimkan pesan  pengingat kepada mitra driver agar menjauhi perilaku tersebut sehingga terhindar dari sanksi. pengguna  GPS Palsu diidentifikasi, diedukasi, ditegur hingga diberi sanksi.

   “Kami menindaklanjuti setiap temuan, baik secara otomatis melalui sistem, maupun dengan penindakan  hukum melalui laporan yang kami buat kepada pihak kepolisian. Sikap ini merupakan bentuk komitmen  kami dalam memastikan ekosistem GOJEK yang aman bagi seluruh pelanggan dan mitra kami,” tutup  Shinto Nugroho.(RLS)