Al Azhar: Rapat MKA Membahas Pengembalian Gelar Adat Syarwan Hamid Digelar Awal 2019

Rabu, 19 Desember 2018

PEKANBARU - Ketua MKA LAM Riau, Al Azhar mengatakan pihaknya baru akan menggelar rapat pembahasan pengembalian gelar adat Syarwan Hamid pada awal tahun 2019 nanti. Alasannya, saat ini sudah memasuki waktu libur.

"Pengembalian gelar adat ini akan kita bahas dalam rapat Majelis Kerapatan Adat (MKA) Riau. Cuma, musyawarah MKA ini, karena sekarang orang sudah libur, maka baru dilakukan barangkali awal tahun depan, mungkin awal Januari 2019, rapat itu diselenggarakan," jelas Al Azhar, Rabu 19 Desember 2018.

Sampai saat ini, lanjut Al Azhar, belum ada preseden pengembalian gelar adat. Namun, pihaknya akan menggunakan tata cara pengembalian adat Soko (gelar turun temurun).

"Pertama, simbol-simbol gelar itu diterima dulu, seperti tanjak dan (Bengkung) ikat pinggang. Kemudian, para datuk berkumpul, untuk membahas alasan pengembalian gelar adat itu. Jika alasannya diterima, barulah gelar tersebut dilepaskan. Ini tata cara pengembalian gelar adat Soko, yang akan kita samakan dalam kasus ini," tambah dia.

 

Al Azhar juga menegaskan kewenangan pemberian gelar adat adalah keputusan dari MKA LAM Riau, berdasarkan usulan dari Dewan Pimpinan Harian (DPH). Selain itu, tidak ada aturan harus melibatkan tokoh yang sudah diberikan gelar adat sebelumnya.

"Dalam AD/ART kita, tidak ada harus melibatkan tokoh yang sudah diberikan gelar adat sebelumnya. Kewenangan pemberian gelar adat itu sepenuhnya dari MKA LAM Riau, atas usulan dan musyawarah DPH," pungkas dia.(bpc)