GMMK Riau Akan Gelar Aksi Bela Islam, Diperkirakan 5.000 Massa

Selasa, 23 Oktober 2018

foto bpc

PEKANBARU – Akibat pembakaran bendera berkalimat tauhid di acara Hari Santri Nasional yang diadakan Garut, Gerakan Masyarakat Menuntut Keadilan (GMMK) Riau akan menggelar Aksi Bela Islam.

"Insya Allah aksi ini akan kita lakukan berjamaah pada hari Kamis 25 Oktober 2018," ujar Rinaldi salah seorang anggota GMMK Riau, Selasa 23 Oktober 2018.

Ditemui di Pekanbaru, Rinaldi menuturkan Aksi Bela Islam ini merupakan yang ke dua. Dimana Aksi Bela Islam pertama digelar saat mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama alias Ahok diduga telah melecehkan agama Islam.

"Ini merupakan aksi jilid dua, dan Insya Allah juga diadakan di beberapa daerah lainnya selain Pekanbaru. Tuntutan kita meminta adili oknum yang telah membakar bendera tersebut," ungkap Rinaldi. Rinaldi menambahkan, Aksi Bela Islam Jilid II ini akan dimulai dari Masjid Raya Agung An Nur Riau.

"Kita akan Salat Dzuhur berjamaah di Annur, lanjut tabligh akbar, dan longmarch ke Tugu Zapin. Aksi ini terbuka untuk umum siapa saja yang ingin ikut," tuturnya.

Terkait izin, Rinaldi menjelaskan GMMK Riau yang terdiri atas gabungan beberapa ormas, BEM, OKP dan lainnya, saat ini tengah mengurus surat izin keramaian kepada pihak berwajib. "Diperkirakan ada 5.000 masa. Nanti atau besok surat (izin keramaian) kami antar," pungkas Rinaldi.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, pembakaran bendera berkalimat tauhid dilakukan oleh Barisan Ansor Serba Guna atau Banser NU dalam acara Hari Santri Nasional, yang digelar di Garut, Minggu lalu 21 Oktober 2018. Akibat pembekaran bendera ini, muncul beberapa gerakan yang menuntut agar pembakar bendera bisa diadili dan meminta maaf. (bpc)