FK Universitas Riau Gelar Penyuluhan Tentang Hipertensi di Rohil

Senin, 15 Oktober 2018

dr. Winarto berfoto dengan sejumlah peserta sosialisasi tentang bahaya penyakit hipertensi

ROHIL-riautribune: Sejumlah akademisi Fakultas kedokteran Universitas Riau yang terdiri dari dr. Winarto, M.Kes dan dr. Laode Burhanuddin, M.Kes berkunjung ke Kabupaten Rokanhilir menggelar penyuluhan tentang bahaya penyakit tekanan darah tinggi atau Hipertensi yang saat ini banyak menyerang masyarakat Indonesia baik perkotaan maupun desa.

  Kegiatan yang digelar di Desa Desa Bangko Permata Kecamatan Bangko Pusako Kabupaten Rokan Hilir bulan agustus lalu, diikuti oleh puluhan warga baik usia muda maupun usia lanjut.

Dihadapan peserta, dr. Winarto menuturkan, Hipertensi merupakan masalah kesehatan penting bagi dokter sebagai salah satu tenaga kesehatan, masyarakat sebagai sasaran pelayanan kesehatan dan pemerintah sebagai penanggung jawab kesehatan masyarakat. Angka prevalensi hipertensi di masyarakat tinggi dan akibat jangka panjang yang ditimbulkannya mempunyai konsekuensi tertentu.

Hipertensi adalah suatu keadaan di mana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal yang ditunjukkan oleh angka sistolik (bagian atas) dan angka bawah (diastolik) pada pemeriksaan tensi darah menggunakan alat pengukur tekanan darah baik yang berupa cuff air raksa (sphygmomanometer) ataupun alat digital lainnya. Selain kegiatan penyuluhan juga diadakan pemeriksaan tekanan darah kepada peserta penyuluhan dan memberikan edukasi bagi mereka yang teidentikasi mengalami tekanan darah tinggi,”Ucapnya.

 

Kegiatan yang dilakukan ini mempunyai indicator-indikator keberhasilannya, indikator pertama; ‘Tersampaikannya informasi tentang penyakit hipertensi, cara pencegahannya, faktor resiko terjadinya hipertensi, dan komplikasinya. Indikator ini tercapai dengan penyuluhan dan pemberian leaflet, sehingga pengetahuan masyarakat akan tersampaikan lebih lama dan tidak hanya pada saat penyuluhan saja.  Indikator kedua; dilakukan skrining penderita hipertensi baik pada saat sebelum pelaksanaan penyuluhan, dan setelah kegiatan penyuluhan. Kegiatan ini diharapkan banyak masyarakat yang terjaring sebagai pengidap hipertensi dan masyarakat yang mempunyai faktor resiko kuat mengidap hipertensi.

 Dari pantauan media, peserta peyuluhan antusias dalam kegiatan ini , jumlah peserta dalam kegiatan penyuluhan ini lebih kurang 30 (tiga puluh) orang. (rls/humas)