Fakultas Kedoktera UNRI Gelar Sosialisasi Pencegahan kanker Serviks dan PAP SMEAR

Kamis, 18 Oktober 2018

dr.Desby Juananda,MSc, Anggota Kelompok Jabatan Fungsional (KJF) antomi, berfoto bersama perawat di Klinik PTPN V Tandun

PEKANBARU-riautribune:  Puluhan ibu-ibu di area klinik PTPN V Kebun Sungai Galuh, terlihat antusias mengikuti program penyuluhan bahaya terhadap penyakit kanker leher rahim (serviks) yang digelar oleh akademisi dari Fakultas Kedokteran Universitas Riau dr.Desby Juananda,MSc, yang juga anggota Kelompok Jabatan Fungsional (KJF) antomi.

     Dihadapan peserta, Desby menuturkan di Indonesia, angka kejadian atas kanker leher rahim (serviks) diperkirakan telah mencapai 40.000 kasus pertahun, dan merupakan kasus kanker terbanyak kedua yang dialami pada wanita setelah kanker payudara. Setiap harinya diperkirakan terjadi 41 kasus baru kanker serviks dan 20 wanita meninggal dunia karena penyakit ini. Di seluruh dunia, diperkirakan terjadi sekitar 500.000 kanker serviks baru dan 250.000 kematian setiap tahunnya, dimana 80% terjadi di negara-negara yang sedang berkembang.

  “Salah satu penyebab kanker serviks adalah infeksi Human Papilloma Virus (HPV). HPV ditularkan melalui aktivitas seksual terutama pada usia dini, banyaknya pasangan seksual, dan juga melalui sentuhan kulit di wilayah genital (skin to skin contact),”Ucap Desby

  Ditambahkannya, adapun faktor risiko terjadinya kanker serviks, antara lain aktivitas seksual pada usia muda, berhubungan seksual dengan multipartner, merokok, mempunyai anak banyak, sosial ekonomi rendah, pemakaian pil kontrasepsi (dengan HPV negatif atau positif), infeksi menular seksual, dan gangguan imunitas. Tingginya insidensi kanker serviks di Indonesia salah satunya disebabkan oleh rendahnya kesadaran wanita yang sudah menikah untuk memeriksakan dirinya secara dini.

  Selain itu, juga ada program yang dikenal dengan program skrining sitologi serviks atau lebih populer dikenal dengan sebutan Papanicolaou (Pap) smear sangat membantu menurunkan insiden kanker serviks.

   “Pap smear ini, telah dilakukan di banyak negara maju dan berhasil menurunkan insiden kanker serviks. Melalui skrining Pap smear akan didapatkan kanker serviks dini sehingga hasil pengobatan menjadi lebih efektif, mampu menurunkan kemungkinan kekambuhan, mortalitas, dan memperbaiki kualitas hidup,”terangnya.

    Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang bertujuan untuk mensosialisasikan tentang kanker serviks dan pemeriksaan Pap smear. Penyuluhan dan pelatihan diberikan oleh dr. Desby Juananda, M.Sc selaku ketua pengabdian. Kegiatan ini telah diselenggarakan dengan baik pada tanggal 5 April 2018 lalu, dan berjalan lancar sesuai dengan rencana yang telah disusun.

      Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini diikuti oleh 118 orang peserta dengan rentang usia rerata 30-55 tahun. Kegiatan ini bekerja sama dengan Ikatan Keluarga Besar Ibu (IKBI) PT. Perkebunan Nusantara V Kebun Sei Galuh, dokter, perawat dan perwakilan staf Klinik Utama Nusalima. Kegiatan tersebut disambut baik oleh peserta terbukti dengan keaktifan mengikuti seluruh rangkaian penyuluhan dan latihan.(rls/kedokteran)