Dewan Nilai Realisasi RPJMD Tak Sesuai Target

Senin, 26 Oktober 2015

Gedung DPRD Kabupaten Bengkalis.(internet)

BENGKALIS-riautribune: Rencana Pembangunan Jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bengkalis yang sudah disahkan melalui Peraturan Daerah (Perda) tahun 2011 lalu dinilai masih belum sesuai dengan target yang dicanangkan Pemkab Bengkalis. Bahkan sejumlah target yang tertuang dalam RPJMD malah realisasinya masih nihil.

Wakil Ketua DPRD Bengkalis Zulhelmi SHi, mengkritik lambannya realisasi RPJMD pada masa kepala daerah sebelumnya. Ada empat kawasan yang akan dikembangkan dengan enam jaminan yang disiapkan, akan tetapi sampai sekarang bak panggang jauh dari api. Pihak eksekutif dinilainya terlalu lama dan terkesan kurang serius mengaplikasikan RPJMD tersebut.

“RPJMD itu wajib dilaksanakan kepala daerah, karena memuat visi dan misi yang dituangkan dalam produk hukum berupa Perda. Sampai berakhirnya masa jabatan kepala daerah pengembangan empat kawasan yang dicanangkan masih jauh dari target yang diharapkan,” ungkap Zulhelmi.

Ia melihat pengembangan kawasan industri Bukitbatu nyaris tidak berjalan sama sekali. Mandau sebagai kota transit dan perdagangan juga masih jalan di tempat demikian halnya dengan Pulau Bengkalis sebagai kota pendidikan belum sepenuhnya terwujud, hanya menyulap perguruan tinggi yang ada menjadi negeri. Kemudian pengembangan Pulau Rupat menjadi kawasan wisata bahari, masih sebatas wacana.

Namun Zulhemi juga mengakui berbagai kendala dalam merealisasikan RPJMD itu juga menjadi salah satu faktor penyebab pencapaiannya tidak maksimal, semisal soal Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Riau serta Bengkalis yang belum tuntas. Tapi setidaknya, Pemkab bengkalis sudah menyiapkan master plan-nya serta berbagai kajian.

“Sayang, RPJMD yang sudah dituangkan dalam produk hukum Perda tidak berjalan maksimal. Kita juga tidak bisa menyalahkan satu pihak, harus dilihat terlebih dahulu latar belakang yang menjadi penghalangnya, salah satunya adalah RTRW. Untuk itu, kepala daerah kedepannya harus mengevaluasi kinerja perangkat dibawahnya serta membuat program yang lebih realistis sesuai dengan potensi daerah dan kemampuan masyarakat,” papar Zulhelmi. (afa)