Iran vs Portugal: Adu Taktik Dua Pelatih Berteman Baik

Senin, 25 Juni 2018

Saransk - Pertemuan Portugal dan Iran di babak penyisihan grup Piala Dunia 2018 akan menjadi arena adu taktik Fernando Santos dan teman baiknya, Carlos Queiroz. Siapa bakal unggul? Portugal akan menghadapi Iran pada pertandingan Grup B di Mordovia Arena, Saransk, Selasa (26/6/2018) dinihari WIB.

 

Kedua tim masih sama-sama berpeluang lolos ke babak 16 besar Piala Dunia 2018. Portugal kini menghuni peringkat kedua klasemen dengan perolehan empat poin, berkat hasil imbang 3-3 dengan Spanyol dan kemenangan 1-0 atas Maroko.

 

Sementara itu, Iran duduk di posisi ketiga dengan tiga poin setelah menang 1-0 atas Maroko dan kalah 0-1 dari Spanyol. Laga melawan Iran adalah kesempatan bagi Santos, pelatih Portugal, untuk mengadu taktiknya dengan Queiroz, pelatih berkebangsaan Portugal yang menangani timnas Iran sejak 2011.

 

Santos antusias menyambut adu taktik dengan teman baiknya itu. "Dia sudah jadi kolega dan teman saya selama 35 tahun. Kami sering bepergian bersama naik kereta dan kami banyak membicarakan sepakbola karena dia mengajar saat itu dan saya adalah seorang insinyur. Saya yakin dia akan melakukan yang terbaik untuk memenangkan Iran," ujar Santos yang dikutip FourFourTwo.

 

Di atas kertas, Portugal akan lebih diunggulkan untuk meraih kemenangan. Meski demikian, Santos tak menganggap Iran sebagai lawan enteng. "Saya sudah menonton dua pertandingan Iran di Piala Dunia dan 10 pertandingan yang mereka lalui dalam kualifikasi. Saya langsung merasa yakin bahwa mereka adalah tim yang sangat tangguh: sembilan kemenangan, satu hasil seri, cuma kemasukan dua gol melawan Suriah ketika mereka sudah memastikan diri lolos," ujar Santos.

 

"Ada pemain-pemain berpengalaman dengan strategi yang kuat. Kita sudah melihat di sini organisasi pertahanan Iran dan bukan cuma karena mereka tahu bagaimana untuk bermain baik dan memainkan bola. Akan ada dua tim yang bertarung mati-matian, dua tim yang akan memberikan segalanya," imbuh pelatih yang mengantarkan Portugal menjuarai Piala Eropa 2016 itu. "Saya ingin menang, kolega saya ingin menang, dan ini akan menjadi duel yang sulit. Kami harus siap," katanya.(dsc)