Masyarakat Kurang Antusias Sambut Pilkada

Rabu, 21 Oktober 2015

BENGKALIS-riautribune: Bisa jadi baru kali ini sebuah agenda besar bernama pesta rakyat (pemilihan kepala daerah) yang agak luput dari hiruk pikuk dan tetek bengek berbagai agenda pemenangan. Entah itu lewat ekspose kegiatan dan program serta visi melalui iklan advertorial secara jor-joran, pemasangan Alat Peraga Kampanye (APK) di setiap sudut kota dan ceruk kampung, maupun pertemuan-pertemuan terbuka.

Tahapan Pilkada dan kampanye sejatinya memang sudah dimulai sejak beberapa bulan lalu. Dan inilah uniknya, berbagai tahapan yang dulu seperti “dilepas” begitu saja kepada masing-masing calon, kini “diikat” oleh sebuah aturan yang cukup ketat. Mulai dari ekspose di media massa, pemasangan APK dan lain sebagainya. Maka agenda pemenangan yang dilakukan oleh tim sukses seperti gerakan bawah tanah.

Praktis, karena banyaknya aturan itu, membuat di beberapa tempat seperti tidak ada kejadian sama sekali, padahal helat akbar itu akan digelar 9 Desember 2051 mendatang atau sekitar 2 bulan saja lagi. Akibatnya masyarakat Bengkalis kurang antusias menjelang pesta demokrasi lima tahunan tersebut.

“Aturan-aturan itu dibuat memang untuk kepentingan banyak pihak, terutama untuk masing-masing calon agar mendapat “perlakuan sama”. Tapi di sisi yang lain, ya seperti inilah faktanya, senyap seperti tidak terjadi apa-apa, sehingga kita kurang antusias,” ujar Taufik warga Bengkalis, Selasa (20/10).

Poster calon dengan berbagai gaya dan kata-kata memikat tidak lagi terlihat. APK yang disiapkan oleh KPU, kendati dirancang polanya oleh masing-masing calon juga terlihat lebih normatif dan tidak seberapa jumlahnya. “Pola sekarang ini saya lihat lebih banyak gerakan bawan tanah, tidak terpantau tapi ada gerakan. Yang terpantau hanya pertemuan-pertemuan biasa dengan tim pemenangan,” ujar Aulia lagi.

Sementara itu menurut Syaukani Alkarim, sekretaris tim pemenangan nomor urut 2 Herliyan Saleh-Riza Pahlefi (Hepi) mengaku pihaknya intens melakukan berbagai pertemuan dengan kelompok masyarakat, baik di pula Bengkalis maupun di beberapa Kecamatan lainnya. baginya, yang terpenting saat ini bagaimanan tim tetap bergerak menyampaika program, visi dan misi kepada masyarakat agar mereka lebih mengenal siapa calon yang bakal diusung. “Senyap juga tidak, saya dan kawan-kawan terus bergarak. Malam ini (kemarin) saya ada pertemuan dengan masyarakat di salah satu desa, begitu juga Ketua Tim Pemenangan pak H Heru Wahyudi, juga ada agenda malam ini. sedangkan pak Herliyan Saleh, hari ini (kemarin) melakukan kunjungan ke Rupat,” ujar Syaukani.

Pertemuan atau kampanye terbuka memang belum digelar, karena untuk kegiatan itu sudah ada jadwal yang ditetapkan oleh KPU Bengkalis. Tapi kata Ketua KONI Bengkalis ini, pertemuan-pertemuan dengan berbagai kelompok masyarakat cukup intens dilakukan. Begitupun dengan tim pemenangan dengan calon yang lain, pertemuan dengan kelompok-kelompok masyarakat juga sering dilakukan. Sesekali kegiatan pertemuan itu muncul dalam pemberitaan di sejumlah media.

“Suka tidak suka, sekarang ini memang diatur sedemikian rupa. Saya pikir tidak hanya di Bengkalis tapi juga di beberapa daerah lain. Persoalan lain, Bengkalis inikan terdiri dari beberapa pulau, jadi konsentrasi kampanye itu tidak terpusat di satu tempat saja. Bisa jadi di Kota Bengkalis agak senyap, tapi tidak untuk daerah lain seperti Mandau, Pinggir, Rupat dan lainnya,” papar Zulkarnaen pula. (afa)