Waktunya Bank Riau Kepri Untuk Andil dalam Ekonomi Riau

Jumat, 09 Februari 2018

PEKANBARU - Riautribune: Bank Riau Kepri akan menggelar rapat umum pemegang saham (RUPS) hari ini, Jumat (9/2/2018). Rencananya RUPS ini akan dilaksanakan di Menara Dang Merdu Jalan Jendral Sudirman, Pekanbaru.

 

Plt Kepala OJK Riau Yusri mengatakan, langkah maju perbankan daerah ini sudah terlihat dari dibukanya beberapa kantor cabang, bahkan hingga ke ibukota. Selanjutnya tinggal bagaimana memanfaatkan itu untuk kegiatan pengimpun dana (funding).

 

"Baik dalam bentuk penyertaan modal ataupun simpanan guna untuk memberi penguatan modal ke tubuh perbankan daerah itu. Ini tentu saja strategi positif, sebab dana-dana di Ibukota ditarik ke daerah untuk penguatan modal.

 

Kalau dilihat secara umum perbankan daerah, seperti BRK punya peran khusus dalam upaya meningkatkan perekonomian daerah. Bisa dalam bentuk penyaluran kredit atau sejenisnya," ujarnya.

 

Dia menambahkan, semakin banyak dana yang mengalir ke perbankan tentu saja semakin besar memberikan kontribusi ke daerah, salah satunya dalam bentuk keterlibatan. Langsung perbankan dalam menumbuhkembangkan ekonomi kerakyatan dalam bentuk penyaluran kredit usaha rakyat. 

 

“Bahkan bisa saja dalam setahun berjalan mereka bisa tarik dana semaksimal mungkin. Itu bisa saja. Karena memang kalau kita bicara soal BRK cabang Jakarta, tentu ada banyak dana dari pusat yang akan masuk.

 

Anggaplah misal dana itu terhimpun dari orang Riau yang berada di Jakarta saja, belum lagi kalau ada orang Jakarta yang ternyata juga percaya dengan BRK kemudian melakukan simpan pinjam. Kalau jumlahnya juga besar, itu dampaknya sangat luar biasa sekali,” kata Yusri. Menurut penilaiannya, BRK cabang Jakarta fokus pada funding.

 

Soal branding jika sudah mendapat kepercayaan dan pelayanan yang memuaskan banding akan tercipta sendiri, dan lebih mudah dikenal masyarakat. Yusri berharap ke depan seluruh cabang BRK di setiap daerah (termasuk Jakarta), bisa memberikan kontribusi tidak hanya dalam hal funding tapi juga pembiayaan produksi di Ibukota. “Mungkin untuk awal tak perlu pasang target muluk-muluk yang penting itu bagaimana produktif,” ujar Yusri. (bpc)