Ini yang Perlu Dilakukan Bank Riau Kepri ke Depan

Jumat, 09 Februari 2018

PEKANBARU - Riautribune:Bank Riau Kepri (BRK) diagendakan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada hari ini, Jumat (9/2/2018) di Pekanbaru. BRK dianggap perbankan daerah yang punya potensi besar untuk menggarap berbagai potensi.

 

Diantaranya mengambil peluang di sektor agribisnis. Ekonom Riau dari Universitas Riau Dahlan Tampubolon mengemukakan hal itu. Dia melihat potensi itu bagus untuk digarap BRK lantaran itu tengah naik daun saat ini, dan menjadi salah satu indikator pertumbuhan BRK ke depan. "Ini kontrak Product Sharing Control (PSC), hal ini terkait dengan kerjasama dalam bidang investasi di daerah. Karena ketika kontrak habis, banyak yang menimbulkan pesimisme daerah.

 

Padahal, pasca kontrak bisa diambil langkah profesional lewat PSC tadi. Efek Riau dari kegiatan itu banyak yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah," katanya, Jumat (9/2/2018). Doktor Ekonomi Pembangunan Wilayah pada Fakultas Ekonomi jurusan Ekonomi Pembangunan, Universitas Riau ini melihat, salah satu investasi penting untuk dijadikan pilot project adalah agribisnis. Ketika pertumbuhan ekonomi bergantung pada jasa dan industri, maka pertumbuhan ekonomi pedesaan terabaikan.

 

"Artinya pertanian sebagai basis pertumbuhan sebenarnya terlupakan. Nah, sektor pertaniannya ada pada agribisnis. Kita bersama setuju kalau agrobisnis merupakan salah satu pendekatan pengembangan pertanian. Untuk di Riau itu potensial untuk digarap BRK," ujarnya. Dia menambahkan, seiring pengembangan agrobisnis ini, perlu kesiapan sumber daya lahan, sumber daya manusia, dan sumber daya teknologi. Itu begitu ditekankan, karena ujungnya adalah investasi.

 

Bahwa dalam sektor pertanian, berpengaruh besar dalam perekonomian, termasuk dalam pembukaan lapangan kerja baru. "Untuk kesiapan sumber daya lahan ditunjang dengan kesiapan SDM petani yang terbina dengan baik. Berikut pemanfaatan teknologi agro industri. Yang penting, BRK harus punya routemap pengembangan perekonomian yang baik," sambungnya.

 

Harapan ke depan, untuk memaksimalkan keberadaan BRK, pertama, segenap jajaran pimpinan dan karyawan harus menjamin Riau dan Kepri sebagai rumah investasi yang nyaman. Memudahkan orang ke Riau dan Kepri.

 

Kedua, untuk investor baru, dan dapat menjadi branding orang Riau dan Kepri secara khusus, dan Indonesia pada umumnya.

 

Ketiga, Riau dan Kepri punya export base model. Artinya BRK sebagai rumah branding produk-produk atau peluang investasi di Jakarta.

 

Keempat, BRK di Jakarta merupakan wadah informasi ekonomi Riau dan Kepri. Bagaimana dana pihak ketiga bisa transaksi di sana.

 

Kelima, BRK cabang Jakarta bukan hanya display. Karena, dari sisi jangka panjang, BRK bisa menjadi sentra informasi (media center) industri, dan agrobisnis Riau dan Kepri.

 

Namun, benang merahnya kembali pada regulasi perusahaan dan low inforcement nvestasi. (bpc)