Prosesi Tepuk Tepung Tawar Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan Tanpa Datuk Setia Amanah Riau

Sabtu, 27 Januari 2018

PEKANBARU - Riautribune: Sebelum mengikuti Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) II DPW PAN Riau, Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan disambut dengan tradisi melayu di Bumi Lancang Kuning.

 

Mulai dari pemakaian tanjak hingga tepuk tepung tawar sebagai doa kepada tamu terhormat di gedung Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Provinsi Riau, Sabtu (27/1/2018) pagi.

 

Sayangnya, prosesi tepuk tepung tawar pejabat Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI), Zulkifli Hasan ini tidak dihadiri oleh Datuk Setia Amanah Riau, Arsyadjuliandi Rachman yang juga merupakan Gubernur Riau.

 

Entah apa yang menjadi halangan bagi Datuk Setia Amanah Riau, Arsyadjuliandi Rachman ini berhalangan hadir pada kesempatan itu meski telah diundang. Namun undangan lainnya yang akan melakukan tepuk tepung tawar kepada Zulkifli Hasan ini terlihat hadir. Ads Mereka diantaranya, Ketua Majelis Kerapatan Adat LAM Riau Datuk Seri Al Azhar, kemudian Tokoh Alim Ulama Ali Nour, Pimpinan DPRD Riau, Septina, Keturunan Raja Sultan Pelalawan dan juga Tokoh masyarakat Wan Abu Bakar, perwakilan Bupati se Riau, Irwan Nasir, Pemimpin di negeri Istana Siak kerajaan melayu, Syamsuar.

 

Ketua Majelis Kerapatan Adat LAMR Provinsi Riau Datuk Seri Al Azhar dalam kesempatan itu menyampaikan permintaan maaf dari Ketua DPH LAM Riau Datuk Seri Syahril Abu Bakar yang tidak dapar hadir dalam prosesi tepuk tepung tawar karena dalam keadaan sakit dan terbaring. Dijelaskannya juga tepuk tepung tawar hakikatnya doa kepada yang ditepuk tepung tawar dan yang melakukannya adalah orang yang direprensentasi maju dalam bermasyarakat.

 

"Kegiatan ini terus terjaga di Riau, mulai dilakukan pada saat aqiqah, nikah kawin, dan acara adat Melayu Riau lainnya,” ucap Al Azhar. Pernyataan tepuk tawar ini, jelas Al Azhar, bersimbol kebersamaan dalam menghadapi tantangan dan cabaran yang datang. Zulkifli Hasan adalah orang ketiga Sumatera yang menjadi ketua MPR RI dari Lampung.

 

Dalam melayu pemimpin dikiaskan dalam berbagai simbol, pemimpin itu pucuk atau atau payung. Riau, ucap Al Azhar, sangat menyadari bertapa pentingnya kedudukan peneraju dari sebuah lembaga yang mencirikan Indonesia, yang lembaganya tertanam dalam bumi adat dan budaya yang ada di Nusantara. Dalam posisi ini, ibarat berlayar angin tidak selalu tenang, ada badai dan sebagainya. “Tepung tawar ini hanya bagian kecil dari Riau dalam upayaya untuk menyokong Zulkifli Hasan dalam memimpin lembaga terhormat itu,” ungkap Al Azhar.(go)