Duet Anies-AHY Berpeluang Besar Kalahkan Jokowi

Selasa, 23 Januari 2018

JAKARTA - riautribune:Pertarungan antara dua calon presiden saat 2014 diprediksi kembali terulang pada Pemilu 2019.

 

Bagaimana tidak, sebuah partai bisa mengusung sendiri capres dan cawapresnya bila setidaknya memiliki 20 persen kursi di DPR atau suara 25 persen hasil Pemilu.

 

Termasuk PDI Perjuangan, sekalipun partai berlambang kepala banteng itu memenangkan Pemilu 2014, perolehan suaranya tidak memenuhi ambang batas (presidential threshold) yang ditentukan UU Pemilu.

 

Ketua DPP Politisi Demokrat, Andi Arief mengatakan, tidak sulit membayangkan apa yang terjadi saat debat program antara incumbent, Joko Widodo dan Prabowo Subianto jika hanya keduanya maju Pilpres 2019.

 

"Tidak akan menarik," terang Andi melalui akun twitternya @AndiArief_ Ia pun ragu bakal ada tiga capres mengingat jadwal pendaftaran dijadwalkan Agustus 2018.

 

Dengan sisa waktu enam bulan praktis partai-partai yang ada dipaksa mendukung kecuali Demokrat, PDIP dan oposisi. Analisa dia, jika Gerindra-PKS jalan sendiri, partai pendukung Jokowi juga demikian maka kemungkinan koalisi PDIP dan Demokrat.

 

"Partai Demokrat yang selalu menang dalam usung kader di Pilpres berupaya punya capres sendiri, kalaupun tidak, akan ikut yang pasti menang," jelasnya. Dilihat elektabilitas Prabowo stagnan.

 

Sementara Jokowi juga sulit naik meski unggul. Menurut Andi, figur cawapres menentukan dan Demokrat punya Agus Harimurti Yudhoyono. "Banyak yang menduga AHY dipasangkan Jokowi.

 

Bisa saja dugaan itu benar, tapi jangan lupa endorsment SBY ke Prabowo 2014 suaranya melonjak," ulasnya. Hubungan baik SBY-Demokrat dengan Prabowo, Jokowi dan tokoh lain selalu terjaga.

 

Kalaupun AHY dengan Prabowo berpasangan, bisa terjadi. "Bagaimana koalisi Demokrat dan Golkar, PKB, PAN dan PKS? Sejarah sudah membuktikan 10 tahun juga berlangsung baik. Kemungkinan 2019 juga ada," katanya.

 

"Bagaimana kalau Prabowo merelakan Anies berpasangan dengan AHY jika Jokowi akan berpasangan dengan BG (Budi Gunawan) atau Puan? Benar-benar rela nggak," lanjutnya.

 

Kalau boleh memilih, ia menganjurkan Anies berpasangan dengan AHY melawan Jokowi dan Budi Gunawan atau Puan Maharani. Kalah pun akan jadi perjalanan menuju 2024. Meski prediksi dia kemungkinan peluang menang duet Anies dan AHY cukup besar jika melawan Jokowi dengan BG atau Puan. "Mari bertaruh sepeda," seloroh Andi.

 

Namun, Andi menekankan, Anies dan AHY serta Gatot Nurmantyo adalah alumni Pilkada Jakarta yang sudah sudah mendapat elektabilitas sebagai kandidat capres dan wapres.[rm]