Pembangunan Fisik RSUD Gagal di Lanjutkan Tahun Ini

Senin, 22 Januari 2018

PEKANBARU - riautribune : Peningkatan pembangunan fisik Rumah Sakit Umum Daerah ( RSUD ) Indrasari Rengat, merupakan salah satu prioritas program Pemkab Inhu.

Sayangnya, program yang langsung menyentuh kepentingan masyarakat tersebut gagal dilanjutkan tahun ini. Alasannya, DPRD Inhu tanggal 28 Desember 2017 lalu menolak mensahkan anggarannya.

Demikian disampaikan Kepala Bappeda Litbang Pemerintah Inhu, H Junaedi Rahmad kepada FokusRiau.Com saat menghadiri acara reuni 2018 eks pelajar Rengat di RSUD Indrasari Rengat, Sabtu (20/1/2018).

"Pemerintah bukan tidak melihat kondisi RSUD Indrasari Rengat yang selama ini pasiennya selalu membludak hingga berdesak desakan. Sarana dan prasarana RSUD Indrasari akan terus dikembangkan." kata Junaedi.

Anggaran pembangunannya, tahun ini sudah diusulkan untuk penambahan gedung sebesar Rp17 miliar. Tujuannya agar pasien nyaman dalam memperoleh layanan kesehatan.

Namun saat proses pembahasan kemarin tidak disahkan DPRD. Direktur RSUD Indrasari drg. Siska Listianti melalui Kepala TU, Riswidiantoro ketika dikonfirmasi membenarkan kalau program peningkatan pembangunan fisik RSUD Indrasari Rengat tahun 2018 akan gagal dilanjutkan.

Dijelaskan, ada tiga bagian gedung RSUD yang diusulkan tahun anggaran 2018, terdiri dari pembangunan gedung administrasi poliklinik, gedung instalasi laboratorium dan radiologi serta untuk pembangunan Instalasi Gawat Darurat. "Dasar mengusulkan tiga gedung tersebut disebabkan ruang poliklinik untuk menampung pasien selama ini antriannya membludak, sehingga pasien desak-desakan," urai Siska.

Selama ini, RSUD sudah berupaya untuk mengantisipasi pasien agar tidak desak-desakan, dengan mengorbankan ruang manajemen lantai II untuk ruang tunggu pasien, di mana ruang tunggu di lantai I tidak tertampung lagi. Namun tetap masih kurang.

Pasien yang berobat baik itu pasien dari BPJS, Jamsostek dan pasien umum, setiap hari Senin hingga Kamis rata rata 300 orang perhari. Pada hari Jumat dan Sabtu pasien rata rata 100 hingga 150 orang.

"Bisa-bisa dikorbankan ruangan aula guna untuk menampung pasien berobat di RSUD Indrasari Rengat," kata Direktur RSUD Indrasari Rengat tersebut. (fr)