"Kita menghormati partai-partai sahabat, nggak ada masalah. Karena begitulah dinamika, semua bisa terjadi," ujarnya Kamis (28/12). Apalagi, sambung Hinca, perubahan koalisi dengan PKS hanya terjadi di Pilkada Jabar saja. Setidaknya, Demokrat masih berkoalisi dengan PKS di dua pilgub, yaitu Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Kita bersama-sama dengan PKS di NTT dan NTB. Sudah ada SK-nya, jadi tidak akan berubah. Cuma di Jabar saja toh yang berubah," pungkasnya.
Di Pilkada Jabar, PKS yang awalnya bersama dengan Demokrat mengusung pasangan Demiz-Ahmad Syaikhu berubah haluan. PKS memilih untuk kembali bereuni dengan Gerindra dan PAN untuk mengulang kesuksesan di Pilkada DKI dengan mengusung Sudrajat-Syaikhu.