Upaya Distan Pekanbaru Tingkatkan Hasil Pertanian

Kamis, 14 Desember 2017

Kadis Pertanian, Perternakkan dan Perikanan Kota Pekanbaru menyerahkan bantuan

PEKANBARU-riautribune: Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru melalui Dinas Pertanian dan Perikanan (Distankan) Kota Pekanbaru terus berupaya meningkatkan hasil pertanian melalui sejumlah program yang diusungnya.

Salah satunya programnya menyalurkan bantuan alat pertanian kepada kelompok tani yang ada di Kota Pekanabru.

Seperti baru-baru ini, sebanyak tujuh kelompok tani di Kota Pekanbaru mendapat bantuan berupa, satu unit hand traktor, empat unit cultivator, dua unit hand spayer semi otomatis, yang berasal dari Kementrian Pertanian.

Penyerahan bantuan alat pertanian kepada tujuh kelompok tani ini dilakukan beberapa waktu lalu bertempat di halaman Kantor Walikota Pekanbaru, yang langsung diserahkan oleh Walikota Pekanbaru, DR H Firdaus ST MT melalui Sekdako M H Noer MBS yang saat itu juga didampingi Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan (Distankan) Kota Pekanbaru, Ir Hj El Syabrina MP

"Total bantuan yang diserahkan itu berjumlah tujuh alat mekanisasi pertanian bantuan dari Pemerintah Pusat yang langsung kita serahkan kepada tujuh kelompok tani yang ada di Kota Pekanbaru, yakni berupa hand tractor, cultivator dan hand spayer semi otomatis," ungkap Kepala Distankan Kota Pekanbaru, El Syabrina.

El Syabrina dalam kesempatan itu juga mengatakan, ketujuh kelompok tani yang mendapatkan bantuan dari Pemerintahan Pusat tersebut mayoritas mereka merupakan kelompok tani yang sudah berdiri selama lebih dari lima tahun sekarang. Penyerahan tujuh alat pertanian ini bertujuan untuk  membudidayakan tanaman hortikultura.

Dijelaskan El Syabrina, bahwa bantuan dari Kementrian Pertanian, satu unit hand traktor, empat unit cultivator, dua unit hand spayer semi otomatis. Satu alat untuk satu kelompok tani, jadi ada tujuh kelompok tani untuk tahun sekarang. Tetapi tahun sebelumnya juga ada bantuan melalui pokok fikiran anggota dewan.

Kriteria yang pertama secara konsisten terus menerus melakukan usaha tani, itu wajib, minimal dua tahun. "Biasanya kita memberikan bantuan yang sudah berkipirah lebih dari lima tahun, luasnya cukup besar (lahan,red). Seperti sayuran, pengelolaan lahannya tinggi. Kita membantu ini berharap dengan tenaga kerja yang terbatas, merek bisa mengelola dalam jumlah yang banyak," ungkap El Syabrina.

Dijelaskan El Syabrina, bahwa sejauh ini kalau untuk tanaman holtikultura, alhamdulillah sudah bisa memasok untuk kebutuhan sendiri, seperti sayur-sayuran dataran rendah, seperti kangkung, pare, sawi, kacang panjang. "Alhamdulillah kita sudah bisa mandiri. Cuma ada beberapa komoditas dataran tinggi sayur-sayuran, seperti kol kita tidak mampu mencukupi. Untuk jagung manis, ubi kayu dan jagung kita bisa memenuh kebutuhan kita sendiri," tutupnya. Advertorial