Akibat Kabut Asap, Kualitas Pendidikan Kita Jangan Turun

Jumat, 02 Oktober 2015

Ketua PGRI Provinsi Riau, DR. Syahril.(riautribune)

PEKANBARU-riautribune: Proses belajar mengajar di Riau satu bulan terakhir terganggu akibat kabut asap. Namun demikian, Ketua PGRI Provinsi Riau DR. Syahril berharap bencana itu tidak berdampak menurunnya kualitas pendidikan di Riau. Untuk itu, saran Syahril, sekolah harus bisa mengantisipasi melalui pendalaman materi dan pekerjaan rumah.

Dikatakan DR. Syahril, pemberian materi bisa dilakukan dengan cara menjemput dan diantar orang tua siswa ke sekolah. Kemudian bisa juga menggunakan teknologi, melalui internet. Baik melalui email, facebook, telepon dan lain-lain. Namun yang paling penting dalam hal ini guru harus meningkatkan koordinasi atau dialog dengan siswa terkait pendalaman materi tersebut.

Diakui DR. Syahril, jika hanya bertumpu melalui buku paket, pendalaman materi untuk siswa tidak maksimal. "Perkembangan teknologi saat ini kan sudah masuk ke semua lapisan masyarakat. Bahkan sudah menjangkau kecamatan dan desa. Kita bisa manfaatkan teknologi ini. Misalnya dipandu guru, pelajar ditugaskan mencari bahan pelajaran melalui internet. Materi itu kemudian dirangkum untuk dibahas pada tatap muka di sekolah setelah kondisi udara membaik," urai DR. Syahril lagi.

Menurut DR. Syahril, dengan libur saat ini bukan berarti tidak terjadi proses belajar mengajar. Namun, tambahnya, karena sesuatu hal pembelajaran dialihkan dari sekolah ke rumah. "Jadi dalam kondisi darurat seperti ini, pengertian orang tua siswa juga sangat diharapkan. Mereka kita minta bisa terlibat aktif. Kemudian guru harus bisa memberikan pendalaman materi melalui dialog dengan siswa. Jadi saya pikir tinggal mengemasnya saja. Kita tidak boleh meratapi kondisi seperti ini dan menjadi abai terhadap pendidikan siswa," tegas DR. Syahril.

Dikatakan DR. Syahril, dirinya selaku Ketua PGRI sudah mensosialisasikan program antisipasi pendidikan akibat bencana asap ini. Pengurus PGRI katanya, sudah menyampaikan melalui media televisi, media cetak, radio dan media online serta lewat dialog langsung. "Alhamdulillah saya lihat sekolah-sekolah sudah menerapkannya. Intinya, kita berharap bencana asap ini tidak menyebabkan kualitas pendidikan kita di Riau menurun. Karena itu kita harus terus mencari model dan terobosan-terobosan," ujarnya. (ehm)