Kanal

Jokowi Ungkap Alasan Dibalik Kegemarannya Blusukan

JAKARTA - riautribune :"Jauh berjalan banyak dilihat, lama hidup banyak dirasai. Tiga tahun semenjak menjadi Presiden Republik Indonesia, saya telah mendatangi 33 provinsi di luar ibukota Jakarta, dari Aceh di ujung barat sampai Papua di ujung timur, dari Nusa Tenggara di pinggir selatan sampai ke Pulau Miangas yang terluar di utara."

Kalimat di atas merupakan ungkapan Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo yang menggambarkan bagaimana perjalanannya mendatangi kota-kota di seluruh tanah air selama tiga tahun menjabat sebagai presiden.

Sejak awal kemunculannya di ruang publik, Jokowi memang dikenal sebagai pemimpin yang gemar blusukan, kegemaran yang terus ia lakukan dalam masa baktinya sebagai Presiden RI.

Kabupaten Karo, Sumatera Utara menjadi daerah pertama yang Jokowi kunjungi, tepat sembilan hari setelah dilantik, yakni 29 Oktober 2014. Sejak hari itu hingga sekarang, sebanyak 520 acara dalam 1.095 hari sebagai presiden telah ia hadiri.

Sentuhan demi sentuhan dengan masyarakat mengiringi kepemimpinan Jokowi selama tiga tahun belakangan. Di akun facebook terverifikasi, Presiden Joko Widodo, mantan Wali Kota Surakarta ini mengungkapkan alasan dibalik kegemarannya blusukan.

"Apa yang saya inginkan dari blusukan ke seluruh pelosok negeri?" tulis Jokowi.

Jokowi menjelaskan, dengan blusukan, dirinya dapat memastikan seluruh program pemerintah dilaksanakan dengan benar, termasuk memantau langsung berjalannya proyek-proyek strategis nasional.

Dengan memantau langsung, Jokowi yakin dirinya dapat mencari solusi lebih tepat untuk segala hambatan yang dialami dalam program dan proyek strategis yang dijalankan.

"Saya ingin memastikan semua program pemerintah yang sudah direncanakan telah dilaksanakan dengan benar, mengontrol jalannya proyek-proyek strategis nasional, mengecek hambatan-hambatan dan mencarikan jalan keluarnya," imbuh Jokowi.

Lebih lanjut, Jokowi mengakui perjalanannya masih jauh dari sampai. Berbagai pekerjaan rumah masih menunggu untuk diselesaikan. "Begitulah. Tiga tahun sebagai Presiden Republik Indonesia, tiga tahun pula saya blusukan ke seluruh Indonesia.

Tak semua pembangunan itu dapat saya sampaikan satu per satu. Perjalanan kita tentu masih jauh mengingat negara ini sungguh besar dalam arti sebenar-benarnya," imbuhnya.

Dalam catatannya, keanekaragaman masyarakat Indonesia menjadi warna tersendiri bagi Jokowi. Dengan jumlah penduduk mencapai 225 juta, 714 suku bangsa yang berbicara menggunakan lebih dari 1.100 bahasa, Jokowi berharap seluruh masyarakat Indonesia dapat menjadikan segala perbedaan sebagai kekayaan cara pandang dan berpikir yang berorientasi pada pembangunan bangsa.

"Dihuni 255 juta penduduk, membentang di atas lebih 17.000 pulau, terdiri atas 714 suku bangsa yang berbicara dalam lebih 1.100 bahasa. Di atas keragaman itu, kita tetap hidup dalam harmoni, dipersatukan oleh Pancasila, sebagaimana semboyan Bhinneka Tunggal Ika," tulis Jokowi.(okz)

Ikuti Terus Riautribune

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER