Kanal

Soal Granat Mematikan Brimob, Ini Kata KASAD TNI

JAKARTA - riautribune :  Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Mulyono enggan berkomentar banyak terkait pembelian 5932 butir granat mematikan oleh korps Brigade Mobil (Brimob) Polri. "Kalau semua bicara, nanti jadi runyam masalahnya," kata Mulyono saat ditemui di Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat, Selasa, 10 Oktober 2017.

Mulyono hadir mendampingi Panglima TNI Gatot Nurmantyo menyaksikan Festival Film Nusantara 2017 di Taman Ismail Marzuki. Selain Mulyono, lengkap hadir Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Ade Supandi.

Mulyono mengatakan, sikap resmi dari TNI soal granat mematikan cukup dari apa yang sudah disampaikan Jenderal Gatot. "Apa yang beliau sampaikan, ya itu sajalah," ujar Mulyono.

Kepala Pusat Penerangan Tentara Nasional Indonesia Mayor Jenderal Wuryanto mengatakan pihaknya telah memindahkan 5.932 butir granat 40 x 46 milimeter RLV-HEFJ, yang dikemas dalam 71 kotak kayu, milik Brimob ke gudang persenjataan di Markas Besar TNI, Senin malam, 9 Oktober 2017. Pemindahan ini dilakukan lantaran spesifikasinya tidak sesuai untuk operasi nonmiliter.

Wuryanto menuturkan granat mematikan ini memiliki radius mematikan 9 meter dan jarak mencapai 400 meter. Dalam militer, menurut Wuryanto, amunisi ini digunakan untuk menyerang musuh yang bersembunyi di belakang benteng pertahanan. "TNI sendiri sampai saat ini tidak punya senjata dengan kemampuan seperti itu," ujar Wuryanto.(tmpo)

 

 

Ikuti Terus Riautribune

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER