Kanal

Walikota Sulap Ruang VIP Kantornya Tempat Evakuasi Bayi, Petang Ini Sudah Bisa DItempati

PEKANBARU-riautribune: Akibat bencana kabut asap pekat yang terus belanjut di Pekanbaru, menyebabkan banyak warga Pekanbaru yang terkena penyakit. Jumlahnya saat ini sudah mencapai ribuan. Tidak hanya orang dewasa, bahkan anak-anak dan bayi tak luput dari ganasnya amukan kabut asap. Karena itu, Walikota Pekanbaru Firdaus ST MT menetapkan Kantor Walikota sebagai tempat evakuasi bagi bayi dengan umur 6 bulan ke bawah.

Hal ini disampaikan Walikota Pekanbaru usai melakukan peninjauan Puskesmas Sidomulyo Tampan. Ia mengatakan penetapan tempat evakuasi ini diambil setelah dilakukan peninjauan di sejumlah tempat pelayanan kesehatan seperti Puskesmas. Begitu juga dengan data yang disampaikan Kadiskes mengenai semakin banyaknya korban yang berjatuhan akibat asap serta dari BLH dan BPBD Damkar yang menyatakan kualitas udara di Pekanbaru semakin menurun dan sudah menyentuh level berbahaya.

"Karena itu, kita tetapkan lantai tiga Kantor Walikota Pekanbaru, yaitu ruang Aula, ruang VIP dan juga ruang makan sebagai tempat evakuasi untuk bayi berumur 6 bulan ke bawah. Nantinya akan kita pastikan ruangan tersebut bebas dari asap dan tidak ada kebocoran," ujar Walikota, Selasa (29/9).

Walikota menjelaskan, saat ini Dinas Kesehatan bekerjasama dengan Satpol PP dan Bagian Umum Sekda Kota Pekanbaru telah melakukan pembenahan di seluruh ruangan. "Nantinya akan ada arena bermain untuk bayi di sana. Selain itu, saat ini juga sedang ditambahkan Standing AC dalam ruangan agar layak dan benar-benar steril digunakan untuk evakuasi bayi," jelas Walikota.

Tempat evakuasi itu, tambah Firdaus, ST, MT, dikhusukan bagi keluarga yang tidak mampu. Karena kuat dugaan saat ini seluruh bayi dari keluarga tidak mampu sudah terkena penyakit akibat asap. Mengingat bagi keluarga tidak mampu tidak menyediakan AC ataupun kipas angin. "Jadi kita khususkan ruangan evakuasi itu untuk masyarakat yang kurang mampu," terangnya.

Selain itu, Wako juga menjelaskan ruangan ini sudah bisa di tempati petang nanti. "Jadi bagi warga yang kurang mampu bisa langsung melapor ke camat ataupun Puskesmas untuk diberikan rekomendasi. Selanjutnya bisa langsung datang ke Kantor Walikota dan melakukan pendataan di Klinik Pemko untuk bisa menempati ruang evakuasi. Warga tak usah cemas, kita sudah minta camat siaga satu melayani masyarakat yang datang agar bisa langsung terkoordinir. Kita tidak mau ini dilama-lamakan, kasihan masyarakat apalagi bayi-bayi yang tak berdosa," jelas Wako.

Wako menambahkan, Pemko juga akan menyiapkan dokter anak dan juga dokter umum di tempat evakuasi ini. "Kita juga menyediakan makanan untuk bayi, namun untuk ibu pendamping kita tidak menyediakan makanan. Jadi bisa dibawa dari luar makanan untuk ibu pendamping," ungkap Wako.

Disinggung sampai kapan tempat evakuasi ini disiapkan, Wako dengan tegas mengatakan ruang evakuasi ini akan ada sampai kabut asap benar-benar hilang. "Kita akan fokus mengenai hal ini, pokoknya kabut asap hilang ruangan evakuasi ini baru ditiadakan," tegas Wako.

Terakhir Wako menyampaikan jika ruangan yang disediakan bisa menampung 300-400 bayi. "Kita lihat dulu bagaimana respon masyarakat, kalau memang ruangan masih banyak yang kosong mungkin bisa juga untuk evakuasi bayi di atas 6 bulan. Tapi itu nanti dulu, kita lihat bagaimana nanti. Pokoknya ini ruangan tersebut sudah bisa ditempati," pungkas Wako. (hms-pku/ops)

Ikuti Terus Riautribune

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER