Kanal

Prof.Dr. Sujianto MSi :" Rakyat Pilih Figur Bukan Pilihan Partai "

PEKANBARU-riautribune: Golkar harus sensitif membaca pilihan rakyat, jika tidak partai pun akan mulai ditinggalkan rakyat. Demikian diungkapkan oleh pengamat sosial politik Riau Prof Dr.Sujianto ketika menyikapi fenomena terpilihnya Andi Rahman sebagai pengguna perahu partai Golkar untuk Pilgubri 2018.
  "Dari hasil survei yang dilakukan LSI, terlihat bagaimana kehendak rakyat. Bahwa ada dua kader Golkar Riau lain, yang justru mendapatkan persentase pilihan publik Riau. Kedua kader tersebut yakni M Haris, dan H syamsuar. Sementara elektabilitas untuk Andi Rahman justru berada dibawah dua kader ini. Inilah yang kita sayangkan akan sikap DPP Golkar Riau yang justru memilih Andi Rahman. Ingat yang dipilih oleh jutaan masyarakat Riau nanti adalah figur bukan pilihan partai. Apakah partai siap ditinggalkan pemilihnya?,"Ucap Prof Sujianto kepada wartawan baru-baru ini.
 
  Pembicara pada seminar nasional administrasi publik beberapa waktu lalu di Grand Suka Hotel ini menuturkan, kepercayaan masyarakat Riau terhadap ketua DPD Golkar yang juga gubernur petahana, tidak mengalami respon yang positif.
  Dikatakan Prof Suji,Hal ini juga yang akhirnya melahirkan asumsi negatif di masyarakat Riau. 
  "Apakah Golkar kemudian menjatuhkan pilihannya, kepada mereka yang siap menyediakan financial terbesar, baru kemudian berhak mendapat perahu partai untuk bertarung di pilgubri nanti,?"Ucap Prof Sujianto yang juga ketua Ikatan Keluarga Indragiri Hilir dan Sekitarnya.
 
  Prof Suji juga menegaskan paradigma-paradigma tradisional tidak bisa lagi dianut oleh Golkar. 
"Pemilih hari ini jauh lebih respontif, apalagi dengan adanya jejaring sosial, figur yang salah justru akan mendeskreditkan partai.
  "Ingat partai yang paham akan idaman rakyat, adalah partai yang diidolakan rakyat. Teori balon dalam ilmu sosial menunjukkan, ketika publik ditekan dengan hal-hal yang tidak mereka inginkan, justru terkumpul kekuatan yang besar untuk melawan penguasa yang tidak pro rakyat tadi,"ucap Sugi.
  Ketika ditanyai bagaimana tanggapan pengamat, perihal kader Golkar yang masih ter kotak-kotak saat ini.
 
 
  "Saya pikir itu adalah dampak, namun demikian DPP tidak bisa mengancam-ancam kader harus loyal. Tunjukkan dulu bahwa dukukan itu resmi, kemudian sosialisasikan kepada kader. H Haris dan H Syamsuar juga memiliki loyalis di partai Golkar. Sebelum sosok yang resmi diisung partai Golkar pada Pilgubri terpublikasi jelas dan terlegalisasi oleh keputusan partai. Maka tidak ada satupun kekuatan yang dapat menindak kader-kader tadi. Mereka juga berhak menunjukkan simpati mereka kepada figur yang mereka dukung,"Ucap Sujianto.
 Sugianto juga menyikapi fenomena ekonomi perkebunan Riau yang juga tidak menunjukkan pengembangan yang positif, bentuk kepemimpinan Riau yang belum cakap dalam melahirkan kebijakkan pro Rakyat (ehm)
Ikuti Terus Riautribune

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER