Kanal

Menkes: Paru-paru Bisa Rusak

JAKARTA - riautribune : Menteri Kesehatan Nila F Moeloek menyangkan video viral di media massa yang memperlihatkan anak-anak di bawah umur yang dengan bangganya mengisap rokok elektrik. Hal ini dinilai membuat angka anak merokok terus meningkat.

"Kalau kami sih sangat melarang, jangan merusak anak-anak kita. Minimal nanti paru-parunya akan rusak," kata Menkes Nila usai rapat dengan Komisi IX di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (11/9/2017).

Menurut data Kementerian Kesehatan, jumlah anak di bawah umur yang merokok naik 8,8 persen dari tahun lalu. Nila mengakui permasalahan ini bukan saja menjadi tanggung jawab Kemenkes, tetapi juga pihak lainnya.

"Terus terang ini hal yang memang tidak harus dari Kemenkes, tapi kita juga minta misal dari Kemendikbud. Itukan mereka juga melarang iklan di dalam sekolah tapi di luar sekolah masih bisa. Kemudian untuk rokok elektrik ini ke Kemendag terkait peredaran rokok elektrik ini," jelas Nila

"Saya juga jadi bingung kalau anak-anak bisa membeli itu, karena setahu saya rokok elektrik itu harganya mahal," imbuhnya.

Oleh kerena itu Nila mengharapkan peran serta orang tua untuk ikut memperhatikan perilaku anak-anak. Khusunya dalam mengikuti tren baru rokok elektrik di kalangan anak-anak.

"Kami berharap pada orang tua, tolong perhatikan anak-anak ini walaupun rokok elektrik ini katanya dosis nikotinnya rendah atau tidak ada. Tapi yang dihembuskan itu dimasukkan dulu ke dalam paru-paru. Ini harus dipertimbangkan dengan baik demi anak bangsa kita," tutup Nila.

Dalam video blogger (vlogger), tampak kedua bocah mendemonstrasikan penggunaan rokok elektrik. Walau tidak diketahui jenisnya, beberapa merek yang beredar bisa mengandung kadar nikotin yang sama seperti rokok biasa.(dtk)
 

Ikuti Terus Riautribune

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER