Kanal

Ajak Pemuda - Pemuda Untuk Berkompetisi Melakukan Aktivitas Konservasi

PEKANBARU - riautribune : "Kontes ajang Man Of The Year  memang tidak terlepas dari fisik namun kita gabungan dengan aktivitas lain mulai konservasi satwa liar, lingkungan serta kemanusiaan," ujar Founder Man of The Year, Raymond, saat pengenalan peserta di Ayola First Point Hotel Pekanbaru, Senin (14/8).

Man of the year, lanjutnya merupakan gelaran tahun kedua. Tahun lalu peserta asal Filipina berhasil keluar sebagai pemenang. Sejak tahun pertama, kontes ini memang sudah memadukan dengan aktivitas konservasi.

Hadir di Pekanbaru sejak 10 Agustus lalu, sebanyak 13 peserta dari negara berbeda diajak ke Taman Marga Satwa Rimbang Baling dan Taman Nasional Tesso Nilo. Mereka diedukasi sekaligus menimba pengalaman langsung terkait konservasi satwa liar.

Hal ini dipilih agar kontes ini juga bisa menyuarakan konservasi, lingkungan hidup dan kemanusiaan. Tidak saja di Indonesia sebagai tempat pelaksanaan namun juga di negara asal mereka. Selain Indonesia juga ikut peserta dari Republik Chech, India, Malaysia, Myanmar, Nepal, Vietnam, Thailand, Taiwan, Srilanka, Spanyol, Philipina dan Belanda.

Sebelum memasuki final di anjungan seni Indrus Tintin Sabtu nanti, seluruh peserta diajak tour ke sejumlah tempat di Riau. Selain objek wisata di Kampar dan Siak juga diajak mengenal Tanam Nasional Tesso Nilo dan mendapat edukasi pentingnya konservasi Gajah Sumatera serta pengenalan budaya sekitar. Di Rimbang Baling mereka mendapat edukasi tentang konservasi Harimau Sumatera.

Kepala Bidang Teknis Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Fifin menuturkan pihaknya tertarik mendukung pelaksanaan Man of The Year ini karena ada misi konservasi satwa liar, lingkungan yang diusung. Diikuti peserta berbagai negara yang masih muda, mereka diharapkan bisa menyuarakan konservasi.
 

" Dan dengan adanya ajang ini diharapkan pemuda -pemuda yang ada di tingkat kecil tingkat desa, kecamatan, kabupaten dan semua pemuda disibukkan dengan kegiatan konservatif seperti ini mereka akan melauakan hal-hal yang negatif seperti drug,narkoba,no more dan mereka akan disibukkan dengan berkompetisi untuk melakukan hal -hal yang bernafas konservatif",lanjutnya.

"Edukasi tentang konservasi itu banyak cara. Melalui kegiatan ini, bukan saja Indonesia, anak-anak muda ini juga akan menyuarakan hal sama di negara mereka," katanya.

Informasi tentang Indonesia, lanjut Fifin, juga akan mudah disampaikan. Dari 13 negara peserta, ini juga menjadi promosi mengenalkan Riau dan Indonesia.

GM Ayola First Point Hotel, Ade Satria Ade Satria, mengaku senang hotelnya dipilih menjadi lokasi penginapan peserta Man of The Year 2017 selama di Pekanbaru. Dengan acara berskala internasional, hal ini menjadi momen penting bagi pengenalan hotel yang belum genap setahun hadir di Pekanbaru. (*)
 

Ikuti Terus Riautribune

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER