Kanal

Survei LKPI: Syamsuar Paling Dipilih untuk Pimpin Riau

JAKARTA - riautribune : Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI) menggelar survei alias jajak pendapat kepada masyarakat Riau untuk mengukur tingkat elektabilitas para tokoh di Riau sebagai Gubernur Riau pada Pilkada 2018.

Direktur Eksekutive LKPI, Arifin Nurcahyono mengatakan bahwa ada beberapa temuan yang mereka peroleh. Utamanya terkait tokoh yang dikenal, diterima, dianggap mampu, dan dipilih sebagai Gubernur Riau.

Survei dilaksanakan pada tanggal 16 Juli sampai dengan 26 Juli 2017 dengan melibatkan 1.547 responden yang tersebar secara proposional sesuai jumlah daftar pemilih tetap (DPT) di setiap kabupaten dan kota di Riau. Tingkat kepercayaan survei sendiri mencapai 95 persen dan margin of error sebesar kurang-lebih 2,47 persen.

Hasilnya, dari sisi tokoh paling dikenal (popularitas), incumbent alias petahana Gubernur Riau yang juga Ketua DPD I Partai Golkar Riau, Arsyadjuliandi Rachman justru hanya menempati posisi ketiga dengan angka 71,2 persen. Bupati Rokan Hulu (Rohu) Suparman malah menempati urutan tertinggi yang dikenal oleh masyarakat Riau sebesar 76,3 persen, sementara urutan kedua ditempati oleh Bupati Kabupaten Siak Syamsuar dengan 75,2 persen.

Keempat dan seterusnya ditempati oleh, Walikota Kota Pekanbaru Firdaus dengan 69,9 persen, Ketua DPRD Riau Septina Primawati 69,7 persen, Bupati Pelalawan H Harris dengan 69,3 persen, mantan Bupati Kampar Jepfrie Noor dengan 67,4 persen, Wakil Ketua Komisi II DPR RI Lukman Edy dengan 67,1 persen, mantan Bupati Kuansing Sukarmis 64,2 persen, mantan Bupati Indragili Hilir Indra Muchlis Adnan 66,3 persen, Anggota DPR RI Nurzahedi Tanjung dengan 64,3 persen, Bupati Indragili Hulu Yopi Arianto 64,2 persen, Ketua DPD PDIP Riau Cordias Pasaribu dengan 63,6 persen, dan Bupati Kepulauan Meranti Irwan Nasir dengan 63,2 persen.

Survei juga melihat soal tingkat penerimaan (akseptabilitas) masyarakat terhadapa tokoh yang akan memimpin mereka sebagai Gubernur Riau nanti. Di tingkat elektabilitas, Bupati Siak Syamsuar yang jadi jawara dengan 83 persen.

"Kemudian Achmad 78,3 persen, Septina Primawati 77,2 persen, H Harris 76,3 persen, Firdaus 74,6 persen, dan petahana Arsyadjuliandi Rahman 73,3 persen, Lukman Edy 71,6 persen, Jefrie Noor mantan Bupati Kampar 68,6 persen, Sukarmis 66,4 persen, Indra Muchlis 66,2 persen, Nurzahedi Tanjung 59,3 persen, Yopie Arianto 58,2 persen, Cordias Pasaribu 56,3 persen, Irwan Nasir Bupati Kepulauan Meranti 54,3 persen," kata Arifin Nurcahyono dalam keterangan pers yang diterima wartawan, Senin (31/7).

Lebih lanjut dia mengatakan, dari tingkat keterpilihan (elektabilitas), utamanya terkait tokoh manakah yang layak dipilih karena dianggap mampu menyelesaikan persoalan-persoalan ekonomi dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, Syamsuar yang menurut masyarakat paling layak.

"Karena dia mengantongi tingkat elektabilitas sebesar 27,1 persen," ungkap Arifin Nurcahyono.

Sedangkan dibawahnya berurutan, Achmad 15,2 persen, petahana Arsyadjuliandi Rahman 6,6 persen, Jefrie Noor 6,4 persen, Firdaus 5,7 persen, H. Harris 5,6 persen, Lukman Edy 5,4 persen, Septina Prima Wati 5,1 persen, Indra Muchlis 3,4 persen, Yopi Arianto 2,9, Sukarmis 2,8 persen, Nurzahedi Tanjung 1,7 persen, Cordias Pasaribu 1,4 persen, Irwan Nasir 1,3 persen dan yang tidak memberikan pilihan sebanyak 9,4 persen.

Lebih lanjut LKPI menanyakan soal kriteria gubernur Riau yang diinginkan oleh publik Riau. Dari jawaban para responden terdapat indikator kualitas personal paling penting bagi seorang cagub, yang terdiri dari bisa dipercaya, satu dalam kata dan perbuatan, tidak pernah melakukan atau diopinikan pernah melakukan KKN, tidak pernah atau diopinikan melakukan tindakan kriminal, diyakini mampu memimpin Riau dan pemerintahan, dan yang terakhir, dipercaya mampu berdiri di atas semua kelompok atau golongan yang berbeda.

"Dan hasilnya sebagai berikut, untuk ukuran integritas tersebut, sebanyak 83 persen responden memilih cagub  yang jujur dan bisa dipercaya, diikuti 76 persen calon gubernur yang tidak pernah melakukan KKN, dan 86,3  persen cagub  yang tidak pernah melakukan tindak kriminal," papar Arifin Nurcahyono.

Dari ukuran kapabilitas, sebanyak 87 persen responden menganggap sangat penting seorang calon gubernur Riau yang mampu memimpin Riau dan pemerintahan. Sisanya, 63 persen memilih cagub yang memiliki wawasan dan pengetahuan luas.***(rls) "Terakhir, dari ukuran akseptabilitas, sebanyak 81,3 persen responden memilih cagub yang mampu berdiri di atas kepentingan semua kelompok atau golongan yang berbeda-beda. Sebanyak 87,3 persen memilih cagub yang tidak punya masalah tertentu yang dapat memunculkan penolakan masyarakat," demikian Arifin Nurcahyono.(rtc)

 

Ikuti Terus Riautribune

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER