Kanal

Jadi Viral Di Medsos, Mata Novel Menyedihkan

JAKARTA - riautribune : Seratus hari berlalu, kepolisian belum berhasil menangkap pelaku teror terhadap Novel Baswedan. Kemarin, pimpinan dan pegawai KPK menggelar aksi solidaritas terhadap penyidik KPK itu. Di dunia maya, dukungan juga bergema. Sebuah foto Novel yang memperlihatkan kondisi mata kiri yang memutih menjadi viral. Kondisi itu bikin sedih orang yang melihatnya.

Aksi solidaritas terhadap Novel digelar di pelataran Gedung KPK, Jakarta, kemarin sore. Pimpinan KPK seperti Agus Rahardjo, Basaria Panjaitan, Saut Situmorang dan Laode M Syarif hadir. Begitu juga seluruh pegawai KPK ikut dalam aksi solidaritas tersebut. Mereka di antaranya membawa berbagai macam kertas yang berisi tulisan, misalnya, "Pak Presiden Tolong Tangkap Penyerang Novel" dan lain-lain. Istri Novel, Rina Emilda, hadir dan berdiri di depan peserta aksi.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua KPK Agus Rahardjo menagih janji kepolisian menangkap pelaku penyiraman air keras terhadap anak buahnya ini. Hingga kini, KPK memang belum mengagendakan permintaan Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk memeriksa Novel di Singapura. Agus mengaku, soal permintaan itu, dirinya siap mendampingi hanya saja perlu dicari waktu yang tepat agar tidak mengganggu kesehatan Novel. "Karena kalau ada sedikit emosi saja tekanan di matanya bisa berubah," kata Agus.

Dia bilang, Istri Novel, Rina Emilda juga mengingatkan ada perintah Presiden Jokowi yang belum dilaksanakan kepolisian hingga hari ini yakni perintah untuk mengungkap tuntas pelaku penyerangan suaminya. Aksi kemudian ditutup dengan pembacaan doa.

Sebelum aksi digelar, jagat dunia maya diramaikan dengan tersebarnya foto terbaru Novel Baswedan yang saat ini sedang menjalani perawatan di Singapura. Dalam foto, Novel berdiri mengenakan jaket hitam berpeci putih dengan janggut yang lebat. Mata kirinya tampak putih, sementara yang kanan sedikit memerah.

Agus Rahardjo menyampaikan, kondisi Novel beransur-angsur membaik. Mata sebelah kanan sudah ada pertumbuhan pada selaput matanya dan sudah bisa melihat meski belum normal. Namun, mata sebelah kiri kondisinya cukup parah. Karena tidak menunjukkan perbaikan, kemungkinan dalam waktu dekat ini akan kembali naik ke meja operasi. "Mata sebelah kiri kabar yang saya dengar akan ada pergantian kornea," kata Agus.

Menurut Jubir KPK Febri Diansyah, mata sebelah kiri Novel sudah tidak bisa sembuh alias dalam keadaan buta. "Dokter mengatakan jaringan di sana (mata kiri) sudah tidak tumbuh. Mata kanan sedang dalam proses perbaikan dan dalam pertimbangan untuk dioperasi," kata Febri.

Kakak Novel, Taufik Baswedan menjelaskan warna merah pada mata kanan Novel menandakan ada aliran darah. Rencananya, dalam waktu dekat ini, tim dokter akan melakukan operasi besar untuk mata yang sebelah kiri.

Sekadar info, teror yang menimpa Novel Baswedan terjadi 11 April 2017. Saat itu Novel usai melakukan ibadah salat Subuh dekat rumahnya tiba-tiba disiram oleh dua orang tidak dikenal menggunakan air keras.

Di jagat Twitter, tweeps ikut memberi dukungan terhadap Novel dengan mempopulerkan tagar #100HariNovelDiSerang dan #kamiBersamaNovel. Tagar yang pertama dipopulerkan antara lain oleh akun resmi Indonesia Corruption Watch (ICW) di akun @sahabatICW. Dalam kicauannya, ICW menilai kepolisian sangat lambat mengungkap kasus penyiraman air keras terhadap Novel. Setelah seratus hari berlalu, polisi masih kesulitan menangkap pelaku, apalagi mengungkap aktor intelektual di balik serangan tersebut. ICW meminta polisi tidak mengabaikan instruksi Presiden menangkap pelaku penyerangan. "Doa pagi ini semoga Novel segera pulih dan pelaku segera ditemukan," kicau @sahabatICW.

Tweeps juga mengomentari kondisi terbaru Novel yang bikin sedih seperti disampaikan Andi Titien. "Melihat foto ini sedih rasanya. Tersayat hati ini. Semoga Allah selalu menjaga dan memuliakanmu, Pak Novel," cuit @titienAndi, sambil mengunggah foto Novel. Akun yang lain menyampaikan keraguan bahwa kasus ini akan bisa diungkap kepolisian. "Jujur saja kami sangsi kasus ini dapat dibongkar. Wacana pembentukan Tim Pencari Fakta Independen juga tidak disetujui," cuit @BungHattaAward, sambil menyisipkan tagar #100HariNovelDiserang.

Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Setyo menyampaikan, pihaknya kini sudah menyelesaikan sketsa wajah pelaku penyerang Novel berdasarkan keterangan saksi kunci. "Sekarang tinggal nyari yang mirip-mirip itu siapa gitu," kata Setyo di Polda Metro Jaya, Jakarta, kemarin. Kendati demikian, dia menyatakan bahwa keterangan ketiga saksi kunci yang beragam membuat sketsa wajah berbeda-beda. Hal itu membuat polisi kesulitan menentukan tersangka penyerangan.

Sementara, Kapolri Jenderal Tito Karnavian melakukan sejumlah mutasi pejabat tinggi di lingkungan Polri. Satu yang kena rombak adalah Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan. Berdasarkan surat Telegram Nomor ST/1768/VII/2017 tertanggal 20 Juli 2017 yang beredar di media, Iriawan mendapat promosi menjadi Asisten Operasi Kapolri. Posisinya sebagai Kapolda Metro Jaya akan digantikan Irjen Idham Azis. Idham merupakan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri. Iriawan menggantikan Irjen Unggung Cahyono yang diangkat sebagai Asisten Logistik Kapolri.(rmol)

Ikuti Terus Riautribune

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER