Kanal

Yanuar: Manajemen Memadamkan Api, Harus Tepat

PEKANBARU-riautribune: Ilmuan fisika dari Universitas Riau Dr. Yanuar Hamzah, M.Si mengingatkan, Satgas Siaga Darurat Kebakaran Lahan dan Hutan mesti memiliki manajemen yang baik di lapangan. Dengan memiliki itu, katanya, ketika memadamkan api kebakaran lahan Satgas akan mampu mengurangi dampak penyebaran asap.

"Merujuk teknis pemadaman api di Australia, mereka betul-betul matang dalam manajemen dan koordinasi di lapangan. Tim kebakaran lahan di sana, melibatkan ilmuan dalam kerja pemadaman. Sebab, api juga memiliki struktur, istilah awamnya ada kepala dan ekor. Kemudian sangat rentan dengan kondisi yang ada di lapangan. Jadi analisa dan kajian tim untuk memadamkannya harus matang," papar doktor jebolan universitas terkemuka di Prancis ini.

Untuk itu, tambah DR. Yanuar, tim teknis dan ilmuan harus mencari di mana sumber titik api, membaca arah angin dan melokalisirnya. "Proses ini akan membuat tindakan pemadaman tepat sasaran. Tim juga tidak boleh sembrono membuang garam dan pupuk urea untuk menstimulasi cuaca agar hujan turun membantu pemadaman. Mereka juga jangan terpancing serta merta turun ke titik api guna memadamkan, sebab justru membahayakan keselamatan," urai mantan Wakil Rektor II UR ini.

Dengan kekuatan yang begitu besar dan sumber daya yang luar biasa, kata DR. Yanuar, sangat disayangkan jika pemadaman tidak dilakukan secara terencana. "Tinggal Satgas gandeng ilmuan yang memahami untuk mendiskusikan upaya teknis. Ilmuan atau peneliti memberikan analisa kepada Satgas. Sehingga teringerasi dalam mengantisipasi persoalan kebakaran hutan dan asap yang di Riau selama ini," sarannya.

Sementara itu, Dr. Lazuardi peneliti FMIPA UR lebih menekankan pada proses antisipasinya. Dikatakan doktor lulusan Jerman ini, keberadaan teknologi sensor sangat penting sebagai upaya antisipatif kebakaran hutan dan lahan. Sehingga, katanya, kasus seperti kabut asap tidak lagi menjadi langganan tahunan bagi masyarakat Riau.

"Jika pemerintah Provinsi Riau serius, fenomena tahunan ini sebenarnya bisa diantisipasi dengan perkembangan teknologi. Kita bisa gunakan program sensor, kita rancang alat-alat ini jauh-jauh hari. Sehingga tidak lagi muncul bencana asap, yang saban tahun selalu melanda Provinsi Riau," tegasnya. (ops)

Ikuti Terus Riautribune

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER