Kanal

PLN Diminta Turunkan Tarif Listrik dalam Waktu 3 Bulan

JAKARTA - riautribune : Pemerintah lewat Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sudah memastikan tidak ada kenaikan tarif listrik per 1 Juli-31 Desember 2017, untuk semua golongan termasuk 900 va yang telah dicabut subsidinya tahun ini. Bahkan, dalam tiga bulan ini, pemerintah meminta Perusahaan Listrik Negara (Persero) untuk melakukan efisiensi supaya harga listrik bisa diturunkan.

Menteri ESDM Ignasius Jonan mengatakan, pemerintah menetapkan tidak naiknya tarif listrik dengan mempertimbangkan banyak hal, utamanya terkait daya beli masyarakat. Oleh karena itu, Presiden sudah memutuskan untuk tarif listrik tidak ada penyesuaian dari 1 Juli sampai 31 Desember 2017.

"Kalau bisa, kita sudah diskusi membantu PLN, bahkan dibanyak golongan pelanggan itu tarifnya bisa turun. Kita minta dalam tiga bulan ini, PLN komit untuk efisiensi supaya sebisa mungkin turun," tuturnya, di Gedung Heritage, Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (5/7/2017).

Jonan mencontohkan, saat ini persaingan industri tengah ketat. Guna mendukung industri dalam negeri di tengah persaingna tersebut maka Presiden meminta bahwa listrik sebagai salah satu tonggak untuk meningkatkan daya saingnya.

"Jadi kalau tarif listrik bisa lebih terjangkau itu maka untuk semua industri atau kegiatan ekonomi bisa lebih efisien. Tarif industri sekarang Rp1.100 per kwh, kita punya target di 2020 turun sampai Rp800-Rp900 per kwh. Begitu juga golongan rumah tangga, dari sekira Rp1.400 per kwh, bisa ditekan terus. Jadi makin lama efisiensi bisa dicapai," jelasnya.

Meski demikian, Jonan mengaku, tantangan besar memang dalam menahan penyesuaian tarif listrik. Pasalnya, dalam negosiasi terhadap penjualan listrik yang ditawarkan semua perusahaan IPP harus betul-betul sangat efisien.

"Jadi PLN sendiri dan Kementerian ESDM akan review semua investasi dan sebagainya. Memang kalau rugi enggak ada yang mau bangun, tapi kita coba mendapatkan harga yang fair dan investasi yang fair supaya tarif listrik bisa turun," pungkasnya.(okz)
 

Ikuti Terus Riautribune

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER