Kanal

Cara Roma Meredam Permainan Agresif Barcelona

AS Roma mampu mengimbangi juara bertahan Liga Champions, FC Barcelona di Stadio Olimpico pada penyisihan grup E dengan skor 1-1. Gol Luis Suarez, dibalas oleh gol fantastis Alessandro Florenzi.

Hasil imbang itu seperti sebuah kemenangan untuk tim tuan rumah, karena menahan Barcelona merupakan pencapaian besar. Lionel Messi dan kawan-kawan menyandang status treble winners musim lalu, dan masih disegani lawan-lawannya.

Sementara bagi Barcelona, hasil imbang itu seperti sebuah penyesalan dan kekalahan, karena mereka mendominasi pertandingan dari awal hingga akhir laga dan menciptakan sejumlah peluang. Hanya semua peluang itu mentah oleh rapatnya barisan pertahanan Roma, yang memang bermain bertahan dan mengandalkan serangan balik.

Padahal Barcelona telah memainkan seluruh pemain terbaiknya di lini depan dan tengah, hanya minus Daniel Alves yang kerapkali membantu tim saat menyerang dan bekerjasama dengan Messi.

Pelatih Barcelona, Luis Enrique yang kembali ke Roma pun memuji pertahanan Giallorossi. Sekaligus memuji gol indah Florenzi di babak pertama.

“Kami jelas punya banyak penguasaan bola dan menciptakan banyak peluang, tapi kami melawan tim Roma yang sangat kuat dan bertahan dengan baik,” kata Garcia di laman resmi UEFA, Kamis (17/9/2015).

“Saya berharap mereka lebih menyerang, tapi mereka memilih gaya bermain itu dan sukses meraih hasil imbang. Gol Alessandro Florenzi luar biasa, dan mengembalikan Roma kembali ke pertandingan,” lanjut eks pelatih Roma pada kurun waktu 2011-2012.

Roma memang tampil super defensif alias parkir bus, karena hanya menunggu dan melancarkan serangan balik saat berhasil mencuri bola dari kaki pemain Barcelona, atau saat mereka gagal mengontrol bola dengan baik.

Dari 10 pemain aktif di lapangan (outfield player), hanya Edin Dzeko yang menunggu di tengah lapangan, untuk jadi sentral poin saat melakukan serangan balik, dan mengarahkannya kepada Iago Falque atau Mohamed Salah yang punya kecepatan saat melancarkan serangan.

Barcelona dibuat frustrasi, namun nyatanya permainan mereka berjalan dengan tempo lamban, tak agresif seperti musim lalu. Mesin Blaugrana belum panas belakangan ini, pun begitu di La Liga, karena mereka meraih tiga kemenangan beruntun dengan skor tipis.(okz)


Roma terapkan strategi jitu meredam permainan Barcelona (Foto: Reuters)
 

Ikuti Terus Riautribune

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER