Kanal

Wartawan se-Riau Bacakan Ikrar Tolak Berita HOAX

DUMAI - riautribune : Wartawan di seluruh kabupaten/kota se Provinsi Riau membacakan ikrar menolak berita Hoax atau berita bohong. Pembacaan ikrar dipimpin ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Riau H. Dhedi Kurnia diikuti ketua PWI se Kabupaten/Kota di Riau pada puncak peringatan HPN 2017 tingkat Provinsi Riau di Kota Dumai Minggu (7/5/2017).

Pembacaan ikrar menolak Hoax disaksikan oleh Kepala Dinas Kominfo Riau, Yogi Getri disaksikan undangan yang hadir seperti Bupati Kuantan Singingi, H. Mursini, Bupati Pelelawan, H. M. Harris, Ketua DPRD Dumai, Gusri Effendi S.E, Ketua DPRD Pelelawan, Nasaruddin, Pj Walikota Pekanbaru, H. Edward Sanger, Pj Bupati Kampar, H. Syahrial Abdi, Kapolres Dumai, AKBP Donald H Ginting, Kapolres Kampar, AKBP Edi Sumardi Priadinata, Danlanud Roesmin Nurjadin, Marsma TNI AU Hendri Alfiandi dan undangan lainnya.

Para perwakilan PWI di kabupaten/kota tampak membacakan ikrar secara bersama dan menyatakan tidak akan menyebar Hoax di media massa. Serta berikrar untuk menjaga profesionalisme serta menjaga keutuhan NKRI.

Wartawan Riau dengan ini menyatakan akan terus menjunjung tinggi Kode Etik Jurnalistik, taat kepada UU Pers Nomor 40 Tahun 1999 dan perundang-undangan berlaku.

Ketua PWI Riau, Dheni Kurnia mengatakan bahwa ikrar ini adalah tindak lanjut dibentuknya Jaringan Wartawan Anti Hoax (Jawah), yang dikukuhkan di Istana Negara beberapa waktu lalu.

Dan bertepan pada puncak HPN 2017, Minggu 7 Mei 2017 di Dumai akan kita tetapkan sebagai hari anti hoax. "Dalam rapat kerja PWI Provinsi Riau, 7 Mei 2017 akan kita tetapkan sebagai tanggal peringatan anti hoax," ujar Dheni.

Dengan itu, PWI Riau pun akan terus berupaya meningkatkan kompetensi wartawan dengan cara menggelar Uji Kompetensi Wartawan (UKW).

Sementara walikota Dumai, Drs. H. Zulkifli AS. M.Si mengapresiasi positif ikrar anti Hoax. Menurut walikota Ikrar anti Hoax sangat penting dan bermanfaat bagi kondisi masyarakat Indonesia, khususnya di Dumai dalam menyikapi berita berita yang tidak benar dan berpotensi menyesatkan masyarakat pengguna Medsos.

Untuk itu, walikota meminta agar masyarakat bisa mengetahui dengan benar, mana berita atau informasi yang benar atau tidak.

Selain menyaksikan pembacaan ikrar, walikota juga ikut serta membubuhkan stempel telapak tangan anti hoax pada kain putih yang telah disiapkan oleh panitia diikuti seluruh undangan yang hadir

"Saya berharap apa yang menjadi tujuan dilaksanakannya kegiatan ini dapat terwujud yakni memberi pengetahuan terhadap perkembangan dunia informasi yang pesat, yang membutuhkan filter, bagi para pekerja media massa, juga masyarakat pengguna Medsos, sehingga dapat menghindari berita bohong," pungkasnya.(hrc)

 

Ikuti Terus Riautribune

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER