PEKANBARU - riautribune : Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menargetkan pengawasan berbasis teknologi informasi di Tempat Pemungutan Suara (TPS) dapat dilakukan pada pelaksanaan Pilkada serentak 2018 yang berlangsung di 171 daerah, termasuk Riau dan Indragiri Hilir.
Komisioner Bawaslu Provinsi Riau, Fitri Heriyanti mengatakan, pengawasan berbasis IT merupakan salah satu upaya untuk mendokumentasikan semua kegiatan melalui video dan mengunggahnya ke internet, bahkan juga ada foto dan video di masing-masing TPS.
"Upaya serupa telah dilakukan pada Pilkada serentak 2017, namun baru terbatas di daerah-daerah yang masuk pilot project. Sementara daerah lainnya masih berstatus acak, karena sulitnya jaringan internet," kata Fitri Heriyanti, kemarin.
Menurutnya, berdasar pengalaman sebelum, cara tersebut cukup efektif sebagai upaya pengawasan, karena semua kegiatan terpantau dan bisa dilihat langsung oleh masyarakat.
"Untuk pengawasan baru tersebut, Bawaslu menyiapkan sejumlah peningkatan sumber daya manusia pengawas di TPS. Semua pengawas harus memiliki kemampuan untuk mendokumentasikan dan mengunggahnya," lanjut dia.
Beberapa objek akan didokumentasikan, sehingga tidak saja formulir C1 yang di-scan sebagai dokumentasi. Hal ini dimaksudkan agar pengawasan lebih aplikatif dalam rangka mengimbangi sistem yang dimiliki oleh KPU. (lem/rul)
Bawaslu Targetkan Sistem Pengawasan TPS di Pilgub Riau 2018 Berbasis IT
Ikuti Terus Riautribune