Kanal

DR. Yanuar: Pecahkan Rekor Muri

PEKANBARU-riautribune: Makin pekatnya kondisi kabut asap di Riau tiga hari terakhir, menurut akademisi yang juga mantan Wakil Rektor II Universitas Riau DR. Yanuar Hamzah, M.Si bisa dikatakan sudah memecahkan rekor MURI (museum rekor indonesia). Sebab, katanya, kondisi yang ada hampir sama dengan peristiwa genoside yang dilakukan Hitler dengan memasukkan orang ke kamar gas beracun.

"Ini kan cuma berbeda locus serta materinya. Jika Hitler dahulu memasukkan orang-orang Yahudi ke kamar serta menguncinya dan kemudian melepaskan gas beracun. Sekarang, meski pun berada di luar, tapi masyarakat Riau terpaksa bernafas dengan udara yang mengandung racun berbahaya. Dan ini sudah berlangsung cukup lama, bahkan sudah ada korban jiwa," geram Yanuar.

Menurut Yanuar, semestinya pemerintah tidak menunggu jatuh korban lagi dari masyarakat Riau terhadap musibah kabut asap ini. Mesti ada tindakan nyata dan benar-benar berdampak sehatnya udara yang dikonsumsi masyarakat. "Ini levelnya sudah sangat sangat berbahaya. Pemerintah harus terbuka, jangan jadikan musibah asap ini sarat dengan muatan politis atau ekonomis," ujar pakar fisika UR ini lagi.

DR. Yanuar juga menyarankan, tersebab makin tidak sehatnya udara yang dihirup masyarakat di Riau, agar dilakukan langkah antisipatif. Sebaiknya, tambah DR. Yanuar, pada masing-masing rumah menyediakan tabung oksigen. Ini untuk langkah kalau dalam kondisi darurat. "Jangan sampai terjadi pembunuhan massal akibat bahaya asap ini di Riau. Ini mengingatkan kita atas perilaku Hitler dimasa kekuasaannya dulu," tegas DR. Yanuar lagi.

Sebagai catatan, kondisi kabut asap memang tiga hari terakhir makin menggila di Riau. Meski Selasa lalu sempat terun hujan, namun intensitasnya belum mampu meredam kabut asap yang ada. Sementara Ahad (13/9) dari pagi hingga siang hari, ketebalan kabut asap terlihat makin parah. Jarak pandang pun semakin pendek, hanya mampu menembus objek di bawah 100 meter. (ops)

Ikuti Terus Riautribune

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER