Kanal

BI Terus Dorong Ketahanan Pangan Riau

PEKANBARU - riautribune : Bank Indonesia (BI) Provinsi Riau menggelar forum diskusi ekonomi dan outlook Regional dengan topik ketahanan pangan di wilayah setempat Kamis (23/3/2017). Tujuan dilakukannya acara ini adalah untuk menginformasikan perkembangan pangan dan juga perekonomian Riau.

Kepala BI Perwakilan Riau Siti Astiyah mengatakan saat ini pihaknya tetap berusaha untuk mempertahankan ketahanan pangan.

"Ketahanan pangan ini memiliki 3 pilar yaitu Ketersediaan, Kemampuan untuk bisa membeli dan juga varietasnya," ujar Siti.

Ia mengatakan meski Provinsi Riau tidak bisa menyediakan semua pangan tidak berarti Riau tidak mampu mencapai ketahanan pangan.

"Karena selama jalur distribusi bagus dan varietas yang tersedia itu bagus lalu kita mampu untuk membeli Riau tetap bisa mencapai ketahanan pangan 100 persen," jelas wanita yang gemar memakai batik ini.

Disinggung mengenai kekhawatiran jika nantinya terjadi sesuatu dengan provinsi tetangga yang menajdi pemasok pangan di Riau, Siti mengeaskan hal tersebut dinilai bukan jadi hambatan.

"Kita akan tetap bisa memenuhi keutuhan pangan. Karena kan tak hanya satu daerah saja yang menjadi pemasok kebutuhna pangan kita. Contohnya saja beras, kita bisa berasal dari Sumsel, bisa dari Sumbar, bisa juga dari daerah lain. Jika salah satunya mengalami gangguan akan bisa dipenuhi oleh daerah lainnya. Yang terpenting ada alternatif jalur distribusi dalam hal ini adlaah infrastruktur jalan," jelasnya.

Lebih lanjut ia berharap dengan adanya acara ini Pemerintah setempat menjadikan masukan saran pertemuan ini sebagai dasar untuk membuat kebijakan ke depan.

"Harapan kita tentu kita akan terus mampu mempertahankan ketahanan pangan kita sehingga tidak ada yang namanya Riau kekurangan pangan," pungkasnya.

Hadir dalam acara ini Prof Hermanto Wakil Rektor Institut Pertanian Bogor, Kepala Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Kementerian Pertanian Handewi Purwati, semua Unsur Pimpinan daerah kabupaten/kota se Riau, Bulog, dan juga Badan Pusat Statistik.(hrc)

 

Ikuti Terus Riautribune

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER