Kanal

Pemkab Inhu Pinjam Alat dari Batam

RENGAT-riautribune: Selain menyulap Bandara Japura Kecamatan Lirik sebagai Posko Penanggulangan Karhutla, Pemkab Inhu memutuskan untuk pinjam pakai alat pendeteksi udara milik Pemko Batam. Sebab, tim yang menangani musibah karhutla seakan tidak berdaya menekan kian tebalnya kabut asap akibat masih ditemukannya puluhan titik api.

Dampaknya, seluruh siswa-siswi di Inhu diliburkan hingga batas waktu tertentu yang belum ditentukan. Untungnya, tim Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) masih terus bersemangat menelusuri titik api hingga pembuatan Bandara Japura Lirik menjadi Posko Penanganan Karhutla.
 
Penjabat Bupati Inhu, H. Kasiarudin, SH akhir pekan kemarin mengatakan, akibat kabut asap, proses belajar mengajar terpaksa diliburkan sementara. Kasiarudin mengaku dia sedang di Pulau Batam mencari alat pendeteksi udara milik Pemko Batam. Menurutnya, Bandara Japura akan dijadikan Posko Karhutla berdasarkan rapat bersama Plt Gubri, Danrem 031/WB dan Kapolda Riau dan instansi terkait belum lama ini di Pekanbaru.
 
Kasiarudin kembali berharap tidak ada perorangan atau golongan maupun perusahaan yang melakukan pembersihan lahan dengan cara membakar karena dampaknya sangat serius bagi kehidupan. Jika tertangkap tangan, katanya, pelaku karhutla akan diberikan sanksi hukum. “Himbauan ini sudah diberitahukan melalui kepala desa dan lurah di masing-masing kecamatan,” katanya.
 
Dandim 0302 Inhu, Letkol Inf Edison S. Sinabutar, S.Sos mengatakan, hampir seluruh anggotanya baik yang ada di Kodim 0302 maupun Koramil diterjunkan ke setiap lokasi titik api karhutla. Sejauh ini, katanya, tercatat 27 titip api yang aktif dan sedang dalam usaha pemadaman. Lokasinya di Kecamatan Kuala Cinaku, Batangcenaku Rengat dan Rengat Barat. "Kami bersama Polres, Manggala Agni, Dishut, Disbun dan Kantor Penanggulangan Bencana sedang melakukan upaya pemadaman," tegasnya.
       
Ditambahkannya, pemadaman titik api masih terkendala keterbatasan alat pemadaman kebakaran berupa robin dan penghisap air lainnya. Kondisi ini diperparah dengan situasi di lapangan yang sudah mengering sehingga menyulitkan petugas mencari air dengan berjalan kaki. (san)
 

Ikuti Terus Riautribune

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER