Kanal

Pengamat: Jokowi Sebaiknya Segera Bertemu SBY

JAKARTA - riautribune : Bola liar yang dilemparkan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkait pernyataannya yang menyebut dihalangi orang di lingkaran Istana untuk bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuat suhu politik Tanah Air kian panas.

Menurut pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro, sebaiknya Jokowi segera melakukan pertemuan dengan Presiden ke-6 RI itu. Hal tersebut diyakini bisa mendinginkan suhu politik di tengah panasnya tensi pilkada serentak.

"Di tengah-tengah tahun politik (pilkada) di 101 daerah yang sedang memanas menurut saya yang harus direspons dan diberikan solusi secara memadai adalah melerai sengketa politik atau menurunkan konflik antar-elite politik yang terjadi," tutur Siti, Sabtu (4/2/2017).

Siti menambahkan, sebagai presiden, Jokowi harus mampu meredam kegaduhan yang melibatkan elite politik. Pasalnya, kegaduhan yang terjadi justru akan mengganggu program pembangunan yang telah dicanangkan pemerintah.

"Sangat membutuhkan pendekatan, stabilitas politik dan keamanan untuk melakukan dan melaksanakan pembangunan baik ekonomi pembangunan yang fisik dan sebagainya.Pembangunan itu tidak mungkin terjadi kalau situasi politiknya panas dan keamanannya terancam," ujarnya.

Berdasarkan pengakuan SBY, dirinya ingin bertemu Jokowi karena ingin menjelaskan berbagai isu miring terhadap dirinya. Salah satunya terkait tudingan sebagai aktor di balik aksi damai bela Islam, makar, hingga tudingan merencanakan pengeboman di Istana.

Setelah SBY mengungkapkan ada yang menghalanginya melalui jumpa pers. Dalam kesempatan berbeda, Jokowi mengatakan bersedia bertemu SBY. Namun, jika ada permintaan dan waktunya baru akan diatur. Mengenai waktunya juga belum pasti, karena ketika disinggung soal waktu, ia melemparnya ke Mensesneg Pratikno.(okz)
 

Ikuti Terus Riautribune

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER