Kanal

"Masa Bandara Besar Bertaraf Internasional seperti Pasar Tradisional?"

MAKASSAR - riautribune : Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar yang bertaraf internasional kini kondisinya memprihatinkan. Pasalnya, suasana di bandara tersebut seperti pasar tradisional yang disesaki oleh sopir-sopir rental, taksi maupun tukang ojek yang berteriak-teriak mencari penumpang.

Bahkan, pengunjung yang keluar terminal langsung diperebutkan oleh para sopir yang hanya mengenakan pakaian biasa. Para sopir ini pun tidak mengenakan seragam dan tanda pengenal dari perusahaan jasa transportasinya. Beberapa penumpang terlihat marah kepada para sopir.

Jumlah sopir yang berebut penumpang di terminal kedatangan bukan sedikit, tetapi mencapai puluhan orang. Jika melihat ada orang yang turun dari terminal ke datang, para sopir ini berteriak. "Woi...woi...woi... taksi," teriak lantang para sopir-sopir.

Tentunya, teriakan-teriakan ini di bandara membuat gaduh situasi seperti pasar tradisional yang menjajakan dagangannya. Bahkan banyak orang yang kaget dengan teriakan-teriakan sopir.

"Kacau sekali bandara ini. Masa bandara besar seperti ini, bertaraf internasional lagi, seperti pasar tradisional? Di kampung saya saja, di Banjarmasin tertib, aman, ramah dan santun. Padahal bandaranya di kampung belum taraf internasional," kata Qutnandra seorang penumpang ketika ditemui Kompas.com, Kamis (19/1/2017) malam.

Qutnandra menambahkan, dirinya kesal dengan ulah para sopir yang menarik-narik barangnya. "Itu sopir atau bukan. Kayak pelaku kejahatan tarik-tarik saya dan barang bawaan. Apalagi mereka tidak mengenakan seragam atau tanda pengenal. Belum lagi teriak-teriakannya puluhan sopir bikin kaget dan syok. Pokoknya kacau deh ini bandara," tuturnya.

Senada, penumpang lainnya, Anto, mengaku dirinya kecewa dengan pelayanan bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar. Dirinya kesal dengan ulah sopir yang menarik-narik pengunjung.

"Ini kok dibiarkan seperti itu para sopir menarik-narik pengunjung dan barang bawaannya orang. Sopir berebut penumpang, yang jadi korban pengunjung. Bahkan istri saya ikut ditarik-tarik, padahal dia tidak mau naik taksi. Saya ada yang jemput dia. Cuman kita penjemput tidak bisa masuk dan sudah dibatasi. Masa itu sopir dibiarkan masuk ke area steril," tutur Anto.

Sementara petugas pengamanan Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar terkesan diam dan hanya menyaksikan aksi para sopir tersebut.

Humas Angkasa Pura 1 Makassar, Turah Aji yang dikonfirmasi mengaku kesulitan menghadapi para sopir taksi yang mencari penumpang di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin. Padahal sudah sering diperingatkan, tetapi mereka tetap saja tidak mau mengikuti aturan.

"Mohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Sudah sering kita peringatkan mereka, tapi tetap saja membandel. Saya berharap masukan dari seluruh pihak untuk membenahi permasalahan-permasalahan di bandara Internasional Sultan Hasanuddin," sebut Turah.(kmps)
 

Ikuti Terus Riautribune

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER