Kanal

Andik Vermansah Bikin Serangan Indonesia Tak Seimbang

JAKARTA - Bila ada pemain paling mengejutkan di timnas Indonesia pada Piala AFF 2016, sosok tersebut tak lain adalah Rizky Pora. Sempat dianggap cuma sebagai pelapis Zulham Zamrun di pos sayap kiri, pemain berusia 27 tahun milik klub Barito Putera ini justru mengilap sebagai salah satu bintang Tim Merah Putih.

Ia konsisten memperlihatkan permainan ciamik sepanjang turnamen. Dua assist sudah dilepasnya, termasuk sepak pojok berbuah gol Hansamu Yama di leg I semifinal kontra Vietnam.

"Alhamdulillah, kami semua sudah bekerja keras dan bisa mendapat hasil baik malam ini. Soal assist, tentu saya bersyukur bisa membuat teman mencetak gol dan tim memenangi pertandingan," katanya kepada Tabloid BOLA di mixed zone selepas pertandingan melawan Vietnam, Sabtu (3/12/2016).

Selain lewat assist dan kelihaian menyisir wilayah kiri serangan, Rizky memperlihatkan kinerja luar biasa saat membantu pemain belakang. Ia bisa secepat kilat berada di lini pertahanan begitu lawan berhasil merebut bola.

Mobilitas Rizky ini yang tak pelak meringankan beban defensif bek kiri Abduh Lestaluhu.

Lihat saja statistik yang dirilis Labbola. Ia tercatat melakukan 10 tackel (6 sukses), 2 cegatan, 5 sapuan, dan 1 block.

Kinerja apiknya juga membuat intensitas serangan Tim Merah Putih belakangan lebih berat ke sektor kiri, yakni 39 persen saat menghadapi Singapura dan 41 persen kontra Vietnam.

Persentase itu merupakan yang tertinggi dibanding sektor tengah dan kanan dalam dua laga tersebut.

Selain memang kinerjanya yang apik, Rizky semakin menonjol karena kurang bersinarnya Andik Vermansah di sektor kanan.

Padahal, pemain milik klub Selangor FA ini sejatinya diharapkan sebagai salah satu bintang utama Tim Garuda.

Andik gagal memberi kontribusi berarti di laga pembuka kontra Thailand.

Sempat tampil oke saat melawan Filipina dan bahkan mencetak gol ke gawang Singapura, winger 25 tahun ini melempem di partai versus Vietnam.

Sepanjang 89 menit, persentase operan sukses Andik hanya mencapai 60,7 persen.

Ia juga cuma bisa melepas 1 tembakan (0 tepat), 1 umpan silang (0 sukses), plus sekali menciptakan peluang bagi rekan setim.

Enam kali Andik berusaha menggiring bola melewati pemain lawan, empat di antaranya berujung kegagalan. Pelatih Alfred Riedl harus segera menemukan formula untuk mengembalikan sinar Andik.

Bila tidak, lawan akan semakin mudah mengantisipasi serangan timnas.
 

Ikuti Terus Riautribune

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER