Kanal

Bupati Siak Sambut Kedatangan Suryono

SIAK SRI INDRAPURA - riautribune : Bupati Siak Syamsuar, Jum’at (18/11) menerima kunjungan Suryono petani sukses asal Tualang yang diundang ke Konferensi Tingkat Tinggi Perubahan Iklim PBB di Marrakesh, Maroko. Saat itu Suryono tidak sendirian ia ditemani Aep Mahmudin Humas Distrik Minas Raso Kuning PT Arara Abadi bersama empat orang stafnya.

Syamsuar yang saat itu didampingi oleh Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Robiati mengaku bangga atas keberhasilan dan kegigihan dari petani tersebut. “Saya merasa bangga atas keberhasilan Pak Suryono. Inikan aneh ya, disaat orang-orang menanam sawit ia malah beralih menanam sayuran,” canda Syam.

Bupati dengan senyum khasnya meminta agar Suryono bisa membagi ilmu dan pengalamannya kepada petani lain. Mudah-mudahan banyak petani sawit kita yang berangsur-angsur menanam sayuran, harapnya.

Bertani atau berkebun lanjutnya, bisa dijadikan andalan untuk memberdayakan perekonomian keluarga. Ia juga meminta agar masyarakat  tidak merasa malu menjadi petani, walaupun sekedar bercocok tanam di pekarangan rumah.

Suryono pria 41 tahun saat dijumpai menceritakan perihal dirinya bisa diundang mengikuti acara KTT Perubahan Iklim 2016 di Maroko tersebut.

“Jujur saya bangga dan bersyukur jadi orang Indonesia, karena kita diberi tanah yang subur tidak seperti di Maroko yang tandus,” sebut dia.

Lebih lanjut ia menjelaskan kenapa ia beralih dari petani sawit ke petani holtikultura. Tanaman hortikultura jauh lebih gampang dibanding sawit, karena para petani bisa menggarap lahan yang sama hingga berkali-kali panen tanpa perlu membuka lahan baru.

Karena itu, Suryono mulai menaman beberapa jenis sayuran antara lain kangkung, bayam, cabai, melon, semangka, kacang panjang, timun, pepaya dan jagung.

Sawit memang telah menjadi sumber penghasilan mayoritas warga di Dusun Sukajaya, Kampung Pinang Sebatang Barat, Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak. Namun dengan kerja keras dan ketekunan, Suryono mampu membalikkan persepsi umum masyarakat kampungnya.

“Sayur bayam menjadi andalan saya. Dengan lahan ½ hektar, sayur ini bisa menghasilkan 15 juta rupiah per bulan. Waktu itu 1 hektar lahan sawit saya hanya  menghasilkan Rp 2-3 juta per bulan saja,” akunya.

Sementara itu Aep Mahmudin Humas PT Arara Abadi mengatakan, program yang kami jalankan adalah Desa Makmur Peduli Api (DMPA) yang kita gulirkan di Desa Pinang Sebatang Barat kecamatan Tualang. Bantuannya berupa budidaya Sapi, Kambing, Perikanan dan budidaya tanaman holtikultura.

Dana yang kami gulirkan sebesar 229 juta rupiah untuk desa-desa binaan kami, yang selanjutnya akan di berikan kepada petani-petani dan peternak lainnya. Sehingga dana yang kami kucurkan tersebut dapat berkembang lagi. Dan Hasil tanaman holtikultura dari para petani tersebut kita bantu untuk memasarkannya, jelasnya.

 
 

Ikuti Terus Riautribune

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER