Kanal

Bupati Siak Tinjau Lokasi Banjir

SIAK SRI INDRAPURA - riautribune : Bupati Siak Syamsuar meninjau langsung kondisi Desa Blutu Kecamatan Kandis, Kabupaten Siak yang terendam banjir akibat meluapnya sungai Leko.

Banjir di daerah itu merendam sedikitnya 50 rumah warga dan sudah berlangsung sejak rabu kemarin.

"Kami akan segera membuatkan parit, memperbesar pembuangan dan melakukan normalisasi sungai Leko," kata Bupati Siak Syamsuar saat meninjau Desa Blutu, Jumat sore.

Ia mengatakan sudah mengkoordinasikan pada dinas terkait untuk mencarikan pengaliran sungai lain yang lebih besar serta mempercepat pembuatan jembatan yang rusak akibat terjangan banjir.

"Kita akan segera membuatkan jembatan sementara yang layak dilalui masyarakat dan tidak membahayakan warga seperti sekarang ini. Pemkab juga membawa bantuan sembako untuk 50 Kepala Keluarga yang rumahnya terendam banjir," sambungnya.

Bupati Siak mengimbau orangtua untuk mengawasi anak-anaknya saat bermain di sungai. Dia juga berharap warga tidak lagi mengendarai kendaraan di atas jembatan darurat yang hanya dihubungkan dengan beberapa kayu.

Hal tersebut disampaikannya saat ia meninjau lokasi ada kejadian seorang warga terjatuh dari jembatan dengan mengendarai kendaraan motor. Katanya ia tidak menginginkan kejadian serupa terjadi pada masyarakat yang lainnya.

Sementara itu Said Saggaf Kabid pengairan Dinas PU kabupaten Siak menyampaikan akan segera melakukan pengerjaan sesuai yang diinstruksikan bupati Siak Syamsuar.

"Besok kami akan meninjau titik-titik terjadinya penyempitan sungai yang mengakibatkan debit air menjadi sempit mengalir dan terjadi penggenangan. Selanjutnya baru akan dilakukan normalisasi sungai Leko," ucap dia.

Banjir sudah terjadi sejak Rabu pagi (3/11) yang disebabkan oleh sungai Leko meluap dan merendam 50 rumah yang ada di kampung Blutu. Akibat banjir tersebut jembatan menuju desa Blutu jebol dihantam banjir.

"Karena terlalu besarnya debit air mengakibatkan jembatan jebol dan rusak parah. Sebanyak 50 Kepala Keluarga masih memilih menetap di rumah masing-masing, hanya saja aktivitas warga menjadi terganggu karena air belum seutuhnya surut," katanya.(antr)

 

Ikuti Terus Riautribune

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER