Kanal

Istana Menjawab Kritik Fahri Hamzah

JAKARTA - riautribune : Revolusi mental itu yang merasakan adalah mental rakyat Indonesia. Hal ini dikatakan Sekretatis Kabinet, Pramono Anung merespon kritik Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah yang menyebut revolusi masa pemerintahan Jokowi-JK belum seperti dijanjikan.

"Bagaimana bisa di Papua harga BBM Rp 6.500/liter, memang itu harga di SPBU, dan nantinya harga sampai di tempat itu yang dulunya hampir Rp 50.000/liter lebih mudah-mudahan bisa di bawah Rp 10.000/liter. Maka dengan demikian, inilah yang dilakukan, termasuk karakter bangsa yang selalu disebutkan oleh Presiden bahwa bangsa ini adalah bangsa yang kompetitif, bangsa yang harus menjadi pemenang"” tutur Pramono.

Kemudian juga tema besar mengenai narasi poros maritim dan sebagainya, menurut Seskab, itulah yang akan dilakukan.

"Tetapi kalau Fahri Hamzah tidak mengkritik, pemerintah juga tidak nyaman. Jadi kita harapkan selalu mengkritik," kata Pramono tersenyum.

Pram, begitu ia disapa, juga membantah anggapan bahwa dari sektor hukum dalam dua tahun ini agak melemah, sebagaimana dialami oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ia menegaskan, KPK adalah lembaga independen dan pemerintah sama sekali tidak mencampuri urusan lembaga antirasuah itu.

Namun menurutnya, KPK tidak melema. Buktinya, Operasi Tangkap Tangan (OTT) hampir merata menimpa di semua partai.

"Ini menunjukkan bahwa kalau menurut saya KPK tidak melemah, KPK sekarang ini tetap menjadi sebuah institusi yang kepercayaan publik tertinggi, dan terbukti hampir semua partai tersentuh oleh KPK. Tidak ada satupun partai yang tidak tersentuh oleh KPK," pungkas Pramono(rmol)

Ikuti Terus Riautribune

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER