Kanal

Doli Kurnia: Dukung Ahok Yang Suka Omong Kosong, Golkar Kena Sialnya

JAKARTA - riautribune : Tokoh muda Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia ragu petahana Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama bisa ikut membantu membesarkan partai beringin.

Alasannya, sejak awal pencalonan, Ahok dan pendukungnya berkali-kali menunjukkan sikap anti partai politik. Bahkan pernyataan dan sikap Ahok cenderung merendahkan dan mengerdilkan keberadaan parpol.

Di satu kesempatan, Ahok pernah sesumbar lebih memilih tidak maju sebagai gubernur jika harus meninggalkan "Teman Ahok" daripada diusung parpol. Namun belakangan sikap Ahok berubah 180 derajat, seolah diperebutkan sebagai kader parpol, setidaknya Golkar dan PDI Perjuangan.

"Lantas, buat Golkar indikatornya apa bahwa Golkar akan mendapat manfaat atas dukungannya terhadap Ahok?" kritiknya lebih lanjut.

Pernyataan Doli ini menanggapi harapan pengurus DPP Golkar agar Ahok bisa berkontribusi membesarkan Golkar atas dukungan yang diberikan partai beringin.

"Sudahlah figurnya kontroversial, sejak awal anti parpol, kemudian 'menurunkan derajat' Golkar sebagau pengusung menjadi pendukung, setelah diusung PDIP," cetusnya.

Lebih menyakitkan lagi, menurut Doli, ternyata Nusron Wahid yang selama ini mengambil resiko jabatannya demi mendukung Ahok dan mewakili simbol Gokar justru tidak diakui Ahok sebagai ketua tim pemenangan.

"Kalaupun ada yang menggugat Saudara Nusron karena pejabat publik, seharusnya yang menggantikannya tetap adalah kader atau pengurus Golkar, bukan kader partai lain," protesnya.

Dengan fakta ini, ia sangsi Ahok akan membantu membesarkan Golkar seperti diharapkan pengurus pusat.

"Apa Ahok juga tidak menjanjikan hal yang sama dengan PDIP dalam kontrak politiknya? Atau dengan Nasdem dan Hanura juga sebelumnya? Yang mungkin terjadi kemudian nanti adalah, bila dilihat kebiasaan Ahok yang suka omong kosong dan umbar janji adalah kalau tidak PDIP yang dibohongin, ya Golkarlah yang kena sialnya," tukas Doli.(rmol)

Ikuti Terus Riautribune

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER