Kanal

LPPM UR latih 50 Petani Sawit

PEKANBARU - riautribune: Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Riau diamanahkan oleh BPDP (Badan Pengelola Dana Perkebunan) Kelapa Sawit, untuk melatih sejumlah petani kelapa sawit se Riau yang telah direkomendasikan oleh ASPEKPER.
f
Demikian diungkapkan oleh panitia pelaksana Dr. Dr. Djaimi Backce SP, M.Si, ketika membuka acara pelatihan yang juga dihadiri oleh Rektor UR diwakili oleh Wakil Rektor I bidang kurikulum Prof. Tamrin, dan Kepala pusat penelitian PT Tunggal Yunus (Topas) MR Ong. Pada pembukaan Mr Ong menuturkan, dirinya menitipkan pesan betul kepada para petani agar menolak tegas keberadaan bibit palsu.

Kepada wartawan Djaimi menuturkan bahwa BPDP adalah sebuah badan pemerintah yang berada di Kementrian keuangan, yang selama ini mengelola dana pajak dari sector sawit, kini dana tersebut diturunkan dalam bentuk peningkatan kapasitas mutu produksi sawit dan pembekalan skill para petani sehingga kedepan perkebunan sawit di Indonesia bisa terus ditingkatkan kualitasnya.

“Untuk tahap ini, kami akan melatih selama enam hari kedepan sebanyak 1 kelas, atau 50 orang peserta. Selama 4 para petani dari kabupaten Indragiri Hulu akan dilatih materi, dan 2 hari akan dilakukan pelatihan lapangan yang di pusatkan ke PTPN V dan koperasi sebagai bagian dari peningkatan skill lapangan,”Ucap Djaimi.

  Sementara itu Prof Thamrin dalam sambutannya menuturkan peluang ini hendaknya bisa dimaksimalkan oleh para petani yang juga peserta pelatihan untuk memperdalam pengetahuannya tentang sawit.  “Ini sebuah peluang emas, manfaatkan lah semaksimal mungkin untuk menggali pengetahuan. Kedepan kita berharap, lahir petani sawit yang siap menghadapi pasar ASEAN. Kedua, saya berharap pola kemitraan antara perusahaan dengan perguruan tinggi. Kami memiliki tenaga-tenaga ahli, yang siap diberdayakan untuk penelitian. Apalagi UR yang memang telah memiliki banyak doctor dibidang pertanian, hendaknya perusahaan bisa menyanding sehingga menjadi mitra yang lebih baik,”Ucap Thamrin.

Beberapa tema yang nantinya menjadi bahan pelatihan yakni, “Peran dan fungsi BPDP Kelapa Sawit dalam peremajaan kebun kelapa sawit rakyat yang disampaikan oleh tim BPDP Jakarta, Pola dan Permasalahan Peremajaan Kelapa Sawti yang akan disampaikan oleh Prof.Dr.Almasdi Syahza, Prinsip dan criteria dalam penerapan ISPO petani Kelapa Sawit, dan beberapa materi lainnya.

  “Sawit di Riau sudah dimulai sejak tahun 1982, hingga saat ini sudah hampir 35 tahun keberadaan sawit di Riau, artinya agar produksi lebih maksimal, sudah saatnya peremajaan sawit di Riau. Sehingga Indonesia sebagai penghasil, mutu dan kualitasnya bisa diakui oleh pangsa pasar internasional,”Ucap Djaimi.(ehm)
 

Ikuti Terus Riautribune

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER