Kanal

Bupati Curhat Soal Makanan, Tinggi Harganya

SIAK - riautribune: Persoalan tingginya harga makanan di Kabupaten Siak, ternyata tidak luput dari perhatian sang bupati H Syamsuar. Kemarin dalam acara temu ramah dengan seniman dan Budayawan, dalam tajuk pembahasan agenda permainan rakyat, Bupati Syamsuar sempat menyinggung salah satu kendala Siak menuju daerah wisata.

 "Kalau masyarakat kita tidak siap bagaimana mau maju pariwisata daerah kite ini. Contohnya, kuliner di sini terkenal mahal. Biarlah untung sedikit, tetapi banyak yang datang. Kemudian masih minimnya masakan khas melayu Siak. Di antara para pengunjung yang datang ke Siak sering menanyakan perihal buah tangan khas Siak. Namun tempat yang sudah dibuat seperti pasar seni itu sering tutup," sebutnya kemarin.

  Syamsuar menegaskan perlu juga komitmen bersama, agar Siak menuju destinasi wisata betul-betul berjalanan optimal.   Sementara itu Hasrin Saili menambahkan perlunya keseragaman harga untuk pedagang nasi ramas, mungkin perlu ada penelitian berapa bahan baku hingga menjadi makanan. Dan ini perlu kontrol dari dinas pasar agar harga makanan di Siak ini tidak mahal.  

  Pada rapat ini, Syamsuar juga menuturkan persoalan keinginan Pemerintah Kabupaten Siak yang berkomitmen untuk mengembangkan permainan rakyat, seni dan budaya daerah setempat karena masih banyak yang belum terangkat hingga ke permukaan.

"Banyak permainan rakyat, seni dan budaya kita yang belum terangkat, padahal ini bisa menarik minat wisatawan," kata Bupati Siak Syamsuar saat membuka pertemuan dengan penggiat seni dan budaya di Balai Zamrud Abadi Praja Siak, Senin.

Pemkab Siak sengaja mengumpulkan para budayawan dan seniman untuk mendiskusikan perihal cara mengemas dan memajukan budaya dan kesenian daerah. Yang diistilahkan Syamsuar dengan "Membangkitkan Batang Terendam".

"Waktu kedatangan Menteri Koperasi minggu lalu, saya sempat menggelitik hatinya. Artinya saya ingin Pak Menteri menceritakan kesuksesan kepariwisataan Bali. Dan ternyata kunci sukses dari pariwisata itu karena masyarakatnya siap dengan hal itu, masyarakatnya mendukung dan terbuka kepada pelancong," ceritanya.

Ia mengakui kalau Siak masih minimnya masakan khas melayu di daerah tersebut. Syamsuar mengatakan bahwa banyak wisatawan yang menanyakan buah tangan. Pasar seni yang disediakan khusus untuk penjualan oleh-oleh sering ditutup.

Tokoh Masyarakat, Budayawan dan Seniman Siak, OK Nizami Jamil menyebutkan antara budayawan, seniman, dan pelaku ekonomi harus bersatu dengan Pemerintah Daerah. Menurutnya, berdayakan anak-anak Siak melalui pembinaan dan pelatihan agar bisa melihat potensi yang ada.

"Apa yang disampaikan Pak Bupati tadi akan kita tindak lanjuti dan jadikan Pekerjaan Rumah (PR). Saya sarankan ada Festival Siak dalam skala besar, bukan hanya  ajang pencari bakat semata. Hari jadi Siak itu dimeriahkan dengan beragam permainan rakyat, dan budaya melayu Siak," katanya.(ehm)
 

Ikuti Terus Riautribune

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER