Kanal

Lambannya Proses Tender di Bengkalis, RCW: Banyak yang "Bermain"

BENGKALIS-riautrinune: Lambannya proses tender di lingkungan Pemkab Bengkalis menimbulkan kecurigaan banyak pihak. Dugaan kuat banyak yang "bermain" sehingga terjadi tarik-menarik kepentingan baik di internal maupun eksternal.

Demikian keterangan yang dapat dirangkum riautribune.com dari sejuamlah narasumber dari berbagai kalangan. "Tidak heran setiap tahun anggaran Pemkab Bengkalis daya serap APBD rendah.

Padahal Bengkalis terkenal memiliki anggaran APBD tertinggi di Riau," ujar Sekretaris Riau Coruption Watc, Kasdi Albasyiri kepada riautribune.com.

Menurut Kasdi, separah tahun sebelumnya, proses tender tahun ini lebih parah lagi. Sudah masuk semester empat proyek-proyek belum ada dikerjakan. Sementara proses lelang yang berlangsung masih terkesan tarik ulur.

"Ini menunjukkan ketidakmampuan pemimpin mengelola manajemen pemerintahan di Pemkab Bengkalis," papar Kasdi.
Apalagi menurut Kasdi, tingkat mafia main proyek di Pemkab Bengkalis sangat kasar. Para pelakunya dari Unit Pelayanan Pengadaan, ketua-ketua pokja, SKPD sampai tingkat yang lebih tinggi terlibat transaksi proyek.

"Ini bukan rahasia umum lagi. Sudah sering diberitakan di media. Mereka para oknum itu tidak sedikit pun takut meski ada informasi KPK sudah menurunkan tim untuk memantau di Bengkalis," ujarnya.

Kasdi menyarankan kepada penegak hukum baik KPK, maupun Kejaksaan harus segera bertindak. Karena dari melihat indikasi proses lelang di Pemkab Bengkalis sudah nampak jelas ada unsur korupsi kolusi dan nepotisme.

"Sekarang ini tergantung aparat hukum mau bertindak atau tidak. Kasus lelang proyek yang bermasalah di Pemkab Bengkalis cukup banyak. Saya melihat ada kesan mereka jadi "ATM" aparat hukum," papar Kasdi.

Lambannya proses lelang proyek di Pemkab Bengkalis, yang menjadi korban menurut Kasdi, rakyat. Rakyat yang seharusnya sudah menikmati jalan atau sekolah mereka harus bersabar menanti. Di samping itu juga perputaran ekonomi juga lamban.

"Kalau proyek sudah jalan ekonomi hidup. Uang yang beredar di Kabupaten Bengkalis juga tinggi," lanjut Kasdi. Bukan yang terjadi sebaliknya, tambah Kasdi, ada berita di media ada oknum ketua pokja Pemkab Bengkalis keluar masuk tempat hiburan di Pekanbaru. "Uang dari mana itu mereka dapat, kalau tidak dari uang mafia proyek," ujarnya. (ehm)

    
 

Ikuti Terus Riautribune

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER