Kanal

SBY: Sri Mulyani Laksana Obat Yang Mujarab

JAKARTA - riautribune : Presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengakui jika banyak pihak yang tak nyaman dengan kebijakan baru menteri keuangan Sri Mulyani.

Namun begitu, SBY meyakinkan jika bekas petinggi Bank Dunia itu sangat mengerti inti persoalan ekonomi Indonesia dua tahun terakhir sehingga solusi yang dipilihnya pastilah epat.

Hal itu dikatakan SBY di salah satu cuitan akun twitter pribadInya @SBYudhoyono, pada Minggu malam, Minggu (14/8)

"Mungkin banyak pihak yang tak nyaman dengan langkah SMI, tetapi laksana obat yang mujarab, meskipun pahit akan menyembuhkan," cuit SBY

Entah ada angin apa, tiba-tiba Ketua Umun Demokrat angkat bicara terkait keputusan Presiden Joko Widodo mengangkat bekas pembantu pemerintahannya dulu itu. Bahkan tanpa ragu, SBY menilai langkah Jokowi memanggil Sri Mulyani sangat tepat.

"Pengangkatan SMI oleh Presiden Jokowi saya nilai sangat tepat. Bravo. Semoga tekanan berat terhadap APBN dan fiskal bisa segera diatasi," kata SBY

Dalam cuitan selanjutnya, SBY mengatakan Indonesia memang memerlukan strategi dan kebijakan pembangunan yang adil, berkelanjutan dan berorientasi pada manusia.

"Sri Mulyani adalah mantan pejabat senior di Bank Dunia. SMI paham tentang pertumbuhan yang adil, pengurangan kemiskinan dan ketimbangan dan juga SDGs," lanjut SBT

SBY pun bercerita pengalamanya tujuh tahun bekerja dengan Sri Mulyani. Menurutnya, Sri Mulyani adalah sosok yang keras dan kritis tapi loyal.

"Menkeu model inilah yang bikin ekonomi aman dan maju," kata SBY

Loyalitas Sri Mulyani yang dimaksud SBY bukan tanpa alasan. Menurutnya Sri Mulyani bisa mengambil langkah rasional dan bisa menyelamatkan Indonesia terseret krisis ekonomi global pada 2008.

"SMI garis bawahi pengelolaan dan penertiban APBN/fiskal, termasuk "spending cut", serta peningkatan penerimaan pajak yang rasional. Pikiran jernih seperti ini juga dimiliki oleh banyak pihak, seperti Wapres Jusuf Kalla, serta sejumlah pejabat negara dan ekonom kita," pungkas SBY.(rml/rt)
 

Ikuti Terus Riautribune

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER